Banjir setinggi 30 centimeter merendam Kota Merauke, Papua, Sabtu (21/3). Sejumlah ruas jalan di kota itu terendam. Banjir tidak hanya menggenangi ruas jalan, sejumlah rumah warga dan pasar pun terkena banjir. Akibatnya aktivitas pasar lumpuh total.
Banjir terjadi akibat hujan yang terus turun sejak semalam. Dalam beberapa hari ini Kota Merauke terus diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Video dari Liputan6.com
Hujan yang mengguyur kota Merauke hampir setiap malamnya membuat resah warga Merauke. Keresahan itu muncul lantaran meluapnya air hujan dari drainase yang ada dan kini telah menggenangi sebagian rumah warga.
Dari pantauan Jubi, terdapat beberapa titik genangan air yang cukup menghambat lalulintas. Diantaranya di jalan Ermasu, Brawijaya, sepanjang jalan Missi dan Ahmad Yani. Ironisnya, luapan air yang berasal dari drainase yang kurang terawat itu membawa serta sampah-sampah warga hingga muncul ke permukaan. Pemandangan ini cukup banyak mendapatkan komentar dari sebagian warga kota Merauke. Emilia Wermasubun, seorang warga yang berdomisi di jalan Ermasu mengaku panik dengan genangan air yang telah masuk hingga dalam rumahnya, dirinya merasa geli dengan kotoran yang juga ikut masuk ke dalamnya. “Ini gara-gara hujan semalam jadi seperti ini. Banjir seperti ini baru sekarang terjadi, kalau tahun lalu tidak seperti ini," kata Emilia kepada JUBI (21/3).
Menurutnya, selain karena Merauke sebagai dataran rendah, banjir juga disebabkan karena banyaknya saluran drainase yang tidak ada perawatan sehingga air meluap begitu saja tanpa terkendali. “Drainase di Merauke ini macam tanggung-tanggung, hanya digali kecil-kecil dan salurannya tidak jelas kemana. Jadi kalau hujan ya air tinggal meluap terus karena tidak dapat mengalir," tuturnya.
Sementara itu, Amari Sugianto, warga yang berdomisili di sepanjang jalan Ahmad Yani mengeluhkan hal serupa. Dirinya mengaku bahwa jalan Ahmad Yani selama ini tidak pernah mengalami banjir seperti sekarang ini. Hal ini, menurut Amari terjadi karena drainase yang ada konstruksinya tidak dirancang dengan baik sehingga luapan air tak dapat mengalir. “Lihat saja, sampah dimana-mana, bahkan anak-anak kecil ada yang mancing di drainase. Itu kan parah sekali. Selain merusak pemandangan, lambat laun warga Merauke bisa terkena penyakit," tuturnya. Dirinya berharap agar Dinas Pekerjaan Umum dapat memperhatikan drainase-drainase yang ada agar tidak selalu terjadi masalah banjir seperti sekarang ini. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi dan Liputan6.com
Banjir terjadi akibat hujan yang terus turun sejak semalam. Dalam beberapa hari ini Kota Merauke terus diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Video dari Liputan6.com
Hujan yang mengguyur kota Merauke hampir setiap malamnya membuat resah warga Merauke. Keresahan itu muncul lantaran meluapnya air hujan dari drainase yang ada dan kini telah menggenangi sebagian rumah warga.
Dari pantauan Jubi, terdapat beberapa titik genangan air yang cukup menghambat lalulintas. Diantaranya di jalan Ermasu, Brawijaya, sepanjang jalan Missi dan Ahmad Yani. Ironisnya, luapan air yang berasal dari drainase yang kurang terawat itu membawa serta sampah-sampah warga hingga muncul ke permukaan. Pemandangan ini cukup banyak mendapatkan komentar dari sebagian warga kota Merauke. Emilia Wermasubun, seorang warga yang berdomisi di jalan Ermasu mengaku panik dengan genangan air yang telah masuk hingga dalam rumahnya, dirinya merasa geli dengan kotoran yang juga ikut masuk ke dalamnya. “Ini gara-gara hujan semalam jadi seperti ini. Banjir seperti ini baru sekarang terjadi, kalau tahun lalu tidak seperti ini," kata Emilia kepada JUBI (21/3).
Menurutnya, selain karena Merauke sebagai dataran rendah, banjir juga disebabkan karena banyaknya saluran drainase yang tidak ada perawatan sehingga air meluap begitu saja tanpa terkendali. “Drainase di Merauke ini macam tanggung-tanggung, hanya digali kecil-kecil dan salurannya tidak jelas kemana. Jadi kalau hujan ya air tinggal meluap terus karena tidak dapat mengalir," tuturnya.
Sementara itu, Amari Sugianto, warga yang berdomisili di sepanjang jalan Ahmad Yani mengeluhkan hal serupa. Dirinya mengaku bahwa jalan Ahmad Yani selama ini tidak pernah mengalami banjir seperti sekarang ini. Hal ini, menurut Amari terjadi karena drainase yang ada konstruksinya tidak dirancang dengan baik sehingga luapan air tak dapat mengalir. “Lihat saja, sampah dimana-mana, bahkan anak-anak kecil ada yang mancing di drainase. Itu kan parah sekali. Selain merusak pemandangan, lambat laun warga Merauke bisa terkena penyakit," tuturnya. Dirinya berharap agar Dinas Pekerjaan Umum dapat memperhatikan drainase-drainase yang ada agar tidak selalu terjadi masalah banjir seperti sekarang ini. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi dan Liputan6.com