Akibat pencekalan yang dilakukan oleh pihak Kejaksaan Negeri Merauke, Kelima WNA Australia yang sesungguhnya telah diputus bebas oleh Pengadilan Tinggi Jayapura kini diliputi rasa takut. Reaksi ketakutan itu ditunjukkan kelima WNA itu dengan menempati Bandara Udara Merauke dalam waktu yang tidak tentu.
“Saya sudah memberi pengertian kepada mereka, namun mereka tidak mau beranjak dari bandara untuk menunggu putusan banding dari Kejaksaan Tinggi," kata Kuasa Hukum kelima terdakwa, Efraim Fangohoy, SH ketika dijumpai dibandara Mopah Merauke, (13/2). Alasan mereka tidak mau beranjak dari Bandara Mopah lantaran takut dihukum kembali oleh pihak kejaksaan. Dan saat ini, kata Efraim kelima WNA Australia itu sudah dua malam menginap di Bandara Mopah. “Saya tidak tahu sampai kapan mereka akan terus seperti ini. Padahal kami sudah menjamin mereka dalam hal keamanan," ujar Efraim.
Dari pantauan Jubi, kelima terdakwa itu menjadikan ruang kedatangan Bandara Mopah sebagai tempat menginap, serta membawa serta tas barang serta kelengkapan lainnya bahkan tikar dan kasur sebagai alat tidur mereka. Sejauh ini, pihak Bandar Udara Mopah belum bereaksi atas dijadikannya ruang kedatangan bandara sebagai tempat tunggu sementara waktu. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi
“Saya sudah memberi pengertian kepada mereka, namun mereka tidak mau beranjak dari bandara untuk menunggu putusan banding dari Kejaksaan Tinggi," kata Kuasa Hukum kelima terdakwa, Efraim Fangohoy, SH ketika dijumpai dibandara Mopah Merauke, (13/2). Alasan mereka tidak mau beranjak dari Bandara Mopah lantaran takut dihukum kembali oleh pihak kejaksaan. Dan saat ini, kata Efraim kelima WNA Australia itu sudah dua malam menginap di Bandara Mopah. “Saya tidak tahu sampai kapan mereka akan terus seperti ini. Padahal kami sudah menjamin mereka dalam hal keamanan," ujar Efraim.
Dari pantauan Jubi, kelima terdakwa itu menjadikan ruang kedatangan Bandara Mopah sebagai tempat menginap, serta membawa serta tas barang serta kelengkapan lainnya bahkan tikar dan kasur sebagai alat tidur mereka. Sejauh ini, pihak Bandar Udara Mopah belum bereaksi atas dijadikannya ruang kedatangan bandara sebagai tempat tunggu sementara waktu. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi