Demikian diungkapkan Leonardus D.Moyuend , seorang tokoh intelektual muda di daerah ini ketika dijumpai dikediamannya (5/12). “Dari realitas yang ada, selama ini saya melihat proses penerimaan CPNS dan tenaga honorer yang dilakukan Pemkab Merauke belum mengakomodir secara maksimal potensi Putera Marind yang berkualitas”, ujarnya.
Selain itu, dirinya menilai program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya belum dilakukan secara maksimal seperti yang diharapkan. Kendati demikian, diakuinya Pemkab Merauke telah melakukan program pemberdayaan meskipun belum merata dan umumnya hanya dilakukan diperkotaan. “Saya melihat program pemberdayaan dan pembangunan yang dilakukan Pemkab Merauke baru dirasakan di wilayah perkotaan, belum menyentuh hingga ke pelosok kampung. Semestinya, wilayah kampung mendapat prioritas , mengingat kondisi masyarakat kampung sangat memprihatinkan”, tandasnya.
Dirinya berharap, agar Pemkab Merauke segera membuka akses dan peluang yang luas terhadap Putera Marind untuk mengekspresikan potensinya untuk membangun daerahnya sendiri.