Setelah sidang perubahan anggaran DPRD Kabupaten Merauke, melalui komisi C yang membidangi pembangunan akan meninjau pembangunan jalan poros Merauke –Jagebob.
Demikian pernyataan Ketua Komisi C Ir. Leo Mahuze ketika dijumpai usai penutupan sidang perubahan anggaran di ruang sidang DPRD Merauke hari ini (13/10). Rencana peninjauan jalan yang menelan dana miliaran rupiah itu muncul sejak mencuatnya ke publik bahwa kondisi jalan yang dikerjakan PT. MMS pada tahun 2007 lalu kondisinya sudah rusak. Leo mengatakan jika dalam peninjauan nanti ditemukan masalah, dewan akan memanggil pihak-pihak yang terkait dengan proyek itu untuk meminta penjelasan seputar pelaksanaan pembangunan jalan itu. “Dalam hal ini, dewan hanya mengawasi sejauhmana proyek itu dilaksanakan sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan berdasarkan RAP. Yang jelas, jika ada masalah kita akan panggil instansi terkait seperti DPU dan kontraktor yang menangani pekerjaan.
Untuk menyikapi masalah ini setelah sidang kita akan melakukan peninjauan ke lapangan”, kata Mahuze. Soal sumber dana pembangunan jalan Poros Merauke – Jagebob, Leo mengakui bahwa dana tersebut berasal dari dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. Ia juga mengatakan untuk masalah konstruksi atau teknis di mana jalan yang dibangun telah rusak yang disebabkan pembangunannya tidak sesuai kontruksi atau RAP, itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab instansi teknis atau yang berada di lapangan.
Leo juga menjelaskan tugas pengawasan bukan hanya tugas anggota dewan, masyarakat juga punya kewajiban melaporkan hasil temuan yang menyimpang.
Artikel 
