BOVEN DIGOEL,13 Desember 2008 - Dalam rangka menambah kekuatan pembangkit listrik di Tanah Merah, ibukota Kabupaten Boven Digoel, maka pemerintah setempat melalui Dinas Pertambangan pada 2009 mendatang akan menambah 1 unit mesin pembangkit listrik.
"Untuk APBD 2009, kami usulkan anggarannya untuk pembelian 1 mesin pembangkit listrik berkapasitas 800 KVA," kata Kadis Pertambangan Kabupaten Boven Digoel, John Taneti, menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, seusai hearing dengan DPRD Boven Digoel pada pembahasan RAPBD 2009, Jumat (12/12).
Anggaran yang diusulkan untuk membeli 1 unit mesin merk Karterpilar berkapasitas 800 KVA tersebut sebesar Rp 2,5 miliar "Tapi dana sebesar itu selain harga mesin, biaya pengiriman, juga sudah termasuk biaya pemasangannya,"jelasnya. Dia berharap, dengan pengadaan 1 unit mesin di tahun 2009 mendatang itu, ketersediaan listrik di ibukota Tanah Merah akan semakin memadai. Yang mana listrik yang tersedia saat ini tidak mampu lagi melayani permintaan dari masyarakat.
Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo, SH, M.Si dan pihak dewan, lanjutnya, menyarankan untuk dilakukan pengadaan 2 mesin sekaligus, namun menurut John Taneti, pihaknya akan menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia. "Mungkin tahun berikutnya baru kita bisa tambah lagi, akan kita lihat sesuai dengan kebutuhan dan anggaran,"paparnya.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel sendiri telah memiliki 4 buah mesin berkapasitas 250 KVA atas kerja sama dengan PLN. Bahkan satu-satunya Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten Merauke ini listriknya sudah menyala 1 x 24 jam. "Dengan 4 mesin yang kita miliki itu , seharusnya hanya beroperasi 12 jam dalam satu hari. Tapi ini sudah non stop selama 2 bulan ini, sehingga perlu pergantian beberapa suku cadang dan maintance (pemeliharaan),tandasnya. Untuk maintance, John mengaku mempercayakan kepada Trakindo sesuai dengan spesifikasi mesin yang dibelinya itu.
Untuk mengoperasionalkan 4 mesin tersebut, diakui biaya terbesar terletak pada pemakaian BBM. Dalam seharinya, rata-rata mengabiskan 3 ton solar dengan jenis solar non subsidi. "Tapi untungnya mesin itu dioperasikan oleh pihak ketiga,"pungkasnya. (ulo)