MERAUKE- Sebagai salah satu bandara Internasional di Indonesia, Departemen Perhubungan RI melalui Bandara Mopah Merauke terus akan melakukan pengembangan terhadap Bandara Mopah Merauke. Kabandara Mopah Merauke Rajokki Aritonang mengungkapkan, untuk pengembangan Bandara Mopah Merauke tersebut pihaknya melalui Departemen Perhubungan RI akan terus mengembangkan bandara paling ujung Timur Indonesia ini.
. ''Kedepan kita akan bangun terminal bandara ini dengan konsep 3 rumah semut yang mewakili Indonesia sendiri, PNG dan Australia. Atapnya dari Tifa Papua namun didesain menjadi modern. Model ini satu-satunya di Indonesia. Mudah-mudahan model terminal yang akan kita bangun ini merupakan yang terbaik di kawasan Timur Indonesia. Kami sudah bahas di Jakarta dan akan kita segera dorong ke DPR RI untuk dibahas lebih lanjut,'' kata Rajokki Aritonang kepada wartawan di Merauke, Jumat (4/10).
Menurut dia, pengembangan terminal ini untuk kesiapan tahun 2020 dimana terminal ini dibuat menjadi satu menjadi terminal kebanggaan masyarakat Merauke secara khusus dan masyarakat Papua Selatan secara umum. ''Terminal itu sendiri diperkirakan akan menelan biaya ratusan miliar rupiah,'' katanya.
Selain pengembangan terminal tersebut, lanjut dia, juga akan dibangun Tower yang nantinya bangunannya akan menyerupai seekor burung. Tower yang akan dibangun ini selain untuk operasional juga untuk administrasi, ''Kita akan jadikan satu dalam rangka memberikan dukungan pelayanan kedepan,'' katanya.
Dari sisi perintis, menurut Aritonang, juga akan terus dikembangkan. Jika pada tahun ini hanya 5 route, maka tahun 2014 mendatang akan ditambah menjadi 15 route. Dari aspek keamanan, Rajokki Aritonang menambahkan, pihaknya sudah kerja sama dengan AURI sehingga bagi yang tidak berkepentingan tidak diperbolehkan masuk keterminal. ''Pada Bulan Desember nanti, semua legalitas yang menyangkut pass bandara, pengurusan dan penerbitannya kita serahkan ke Otoritas Bandar Udara Mopah. Ini kita lakukan karena mereka yang mengawasi dan pengendalian,'' tambahnya. (ulo/nan)
. ''Kedepan kita akan bangun terminal bandara ini dengan konsep 3 rumah semut yang mewakili Indonesia sendiri, PNG dan Australia. Atapnya dari Tifa Papua namun didesain menjadi modern. Model ini satu-satunya di Indonesia. Mudah-mudahan model terminal yang akan kita bangun ini merupakan yang terbaik di kawasan Timur Indonesia. Kami sudah bahas di Jakarta dan akan kita segera dorong ke DPR RI untuk dibahas lebih lanjut,'' kata Rajokki Aritonang kepada wartawan di Merauke, Jumat (4/10).
Menurut dia, pengembangan terminal ini untuk kesiapan tahun 2020 dimana terminal ini dibuat menjadi satu menjadi terminal kebanggaan masyarakat Merauke secara khusus dan masyarakat Papua Selatan secara umum. ''Terminal itu sendiri diperkirakan akan menelan biaya ratusan miliar rupiah,'' katanya.
Selain pengembangan terminal tersebut, lanjut dia, juga akan dibangun Tower yang nantinya bangunannya akan menyerupai seekor burung. Tower yang akan dibangun ini selain untuk operasional juga untuk administrasi, ''Kita akan jadikan satu dalam rangka memberikan dukungan pelayanan kedepan,'' katanya.
Dari sisi perintis, menurut Aritonang, juga akan terus dikembangkan. Jika pada tahun ini hanya 5 route, maka tahun 2014 mendatang akan ditambah menjadi 15 route. Dari aspek keamanan, Rajokki Aritonang menambahkan, pihaknya sudah kerja sama dengan AURI sehingga bagi yang tidak berkepentingan tidak diperbolehkan masuk keterminal. ''Pada Bulan Desember nanti, semua legalitas yang menyangkut pass bandara, pengurusan dan penerbitannya kita serahkan ke Otoritas Bandar Udara Mopah. Ini kita lakukan karena mereka yang mengawasi dan pengendalian,'' tambahnya. (ulo/nan)