Merauke, 10/10 (Jubi) - Bangunan pos pelintas di Ibukota Distrik Sota yang berbatasan langsung dengan Negara Papua New Guinea (PNG), tidak terawat baik dan nampak mubazir. Sampai sekarang, bangunan itu belum ditempati dan dibiarkan begitu saja. Padahal, sudah selesai dibangun sejak tahun 2008 silam.
Pantauan tabloidjubi.com di Distrik Sota, Kamis (10/10), terlihat bangunan tidak terurus dan terawat baik. Rumput bebas tumbuh di halaman. Namun demikian, bangunan masih tetap utuh. Kaca jendela dalam keadaan utuh dan tidak dirusakkan.
Kepala Badan Perbatasan Kabupaten Merauke, Albert Muyak mengatakan, semestinya bangunan itu sudah harus dipergunakan. Hanya saja, masih menunggu dari Negara PNG untuk membangun pos di sebelah perbatasan. Jika itu sudah dibangun, maka pos yang ada, akan dapat digunakan dan atau dimanfaatkan sebagaimana biasa.
Lebih lanjut Albert mengungkapkan, dalam pertemuan yang berlangsung beberapa kali, sudah disepakati bersama bahwa dibangun pos antara kedua negara. “Kalau kita sudah membangun dan siap dipergunakan. Hanya tinggal dari Negara PNG. Sepanjang belum ada pos mereka, kita pun tak dapat memanfaatkan yang ada,” ujarnya.
Diakui jika bangunan itu bersumber dari pusat dengan dana bantuan Departemen Dalam Negeri (Depdagri). Nantinya dalam pertemuan di waktu mendatang, akan disampaikan lagi, sehingga dapat dibangun pos oleh Negara PNG. Tujuannya agar dapat dimanfaatkan sekaligus melakukan pemantauan terhadap berbagai aktivitas di sekitar.
Kepala Distrik Sota, Mikhael Walinaulik mengakui juga jika bangunan dimaksud belum dimanfaatkan. “Ya, tentunya kita berharap agar segera digunakan. Sehingga ada yang menjaga sekaligus merawat dengan baik,” pintanya. (Jubi/Ans)