Polisi telah menyelidiki temuan benda mencurigakan di Kantor Pos Kargo, Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Jumat 25 Januari 2013 lalu. Paket yang semula diduga berisi bom tersebut, berdasarkan hasil penyelidikan ternyata benda tersebut merupakan alat setrum ikan.
"Hasil pemeriksaan tim gegana dan penjinak bom dinyatakan benda tersebut tidak ada kaitannya dengan yang diduga semula bom," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/1).
Paket sudah diledakkan oleh tim gegana. Disimpulkan, benda hanya mesin penguat arus untuk mencari ikan. "Jadi bukan penguat arus untuk diledakkan. Ini mesin penguat arus untuk mencari ikan di sungai maupun di danau," tutur Rikwanto.
Di tempat yang sama, Kapolres Bandara Internasional Soekarno Hatta Kombes CH. Patoppoi mengatakan bahwa profesi baik pengirim maupun penerima paket tersebut yakni seorang petani. "Jadi pengirim atas nama Kasdiyo dengan alamat Ketanggan RT 12 RW 3, Kecamatan gringsing Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kemudian tertulis pada resi pos ialah mesin ikan," tutur Patoppoi.
Untuk penerima paket atas nama Warto namun dengan menggunakan nama Ayu, yang merupakan anak dari Warto. Alamat penerima sendiri yakni Toko Ratu Tekstile Jalan Raya Mandala No.148, Merauke. "Jadi keduanya ini berprofesi sebagai petani di kampungnya masing-masing," ucap Patoppoi.
Lebih lanjut, Patoppoi menjelaskan, Warto dan Kasdiyo sendiri bertemu pada saat mereka menjadi transmigran di Merauke. "Keduanya sama-sama pernah jadi transmigran di Merauke. Cuma karena Kasdiyo tidak betah, makanya dia pulang lagi ke Jawa Tengah. Hanya sekitar dua tahun Kasdiyo berada di Merauke," papar Pattpoi.
Seperti diberitakan sebelumnya, petugas Bandara Internasional Soekarno Hatta sempat digegerkan dengan temuan sebuah paket mencurigakan yang tidak lolos dalam pemeriksaan x-ray di Kantor Pos Kargo, Bandara Soekarno Hatta.
Setelah diperiksa paket tersebut berisi bubuk hitam, uang Rp 1 juta, paku, kabel merah dan hitam, kotak kayu ukuran 25x30 cm, switch rangkaian, alamat penerima, jari-jari sepeda motor, jari-jari sepeda biasa, dan kumparan kuningan.
Untuk memastikan isi paket mencurigakan tersebut, akhirnya pihak dari tim penjinak bom meledakkan benda tersebut.
"Hasil pemeriksaan tim gegana dan penjinak bom dinyatakan benda tersebut tidak ada kaitannya dengan yang diduga semula bom," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/1).
Paket sudah diledakkan oleh tim gegana. Disimpulkan, benda hanya mesin penguat arus untuk mencari ikan. "Jadi bukan penguat arus untuk diledakkan. Ini mesin penguat arus untuk mencari ikan di sungai maupun di danau," tutur Rikwanto.
Di tempat yang sama, Kapolres Bandara Internasional Soekarno Hatta Kombes CH. Patoppoi mengatakan bahwa profesi baik pengirim maupun penerima paket tersebut yakni seorang petani. "Jadi pengirim atas nama Kasdiyo dengan alamat Ketanggan RT 12 RW 3, Kecamatan gringsing Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kemudian tertulis pada resi pos ialah mesin ikan," tutur Patoppoi.
Untuk penerima paket atas nama Warto namun dengan menggunakan nama Ayu, yang merupakan anak dari Warto. Alamat penerima sendiri yakni Toko Ratu Tekstile Jalan Raya Mandala No.148, Merauke. "Jadi keduanya ini berprofesi sebagai petani di kampungnya masing-masing," ucap Patoppoi.
Lebih lanjut, Patoppoi menjelaskan, Warto dan Kasdiyo sendiri bertemu pada saat mereka menjadi transmigran di Merauke. "Keduanya sama-sama pernah jadi transmigran di Merauke. Cuma karena Kasdiyo tidak betah, makanya dia pulang lagi ke Jawa Tengah. Hanya sekitar dua tahun Kasdiyo berada di Merauke," papar Pattpoi.
Seperti diberitakan sebelumnya, petugas Bandara Internasional Soekarno Hatta sempat digegerkan dengan temuan sebuah paket mencurigakan yang tidak lolos dalam pemeriksaan x-ray di Kantor Pos Kargo, Bandara Soekarno Hatta.
Setelah diperiksa paket tersebut berisi bubuk hitam, uang Rp 1 juta, paku, kabel merah dan hitam, kotak kayu ukuran 25x30 cm, switch rangkaian, alamat penerima, jari-jari sepeda motor, jari-jari sepeda biasa, dan kumparan kuningan.
Untuk memastikan isi paket mencurigakan tersebut, akhirnya pihak dari tim penjinak bom meledakkan benda tersebut.