Merauke – Kunjungan kerja Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Drs Tito Karnavian bersama Ketua Pengurus Daerah Bhayangkari Papua, Tri Tito Karnavian dan sejumlah pejabat utama di Polda Papua di Kabupaten Merauke, selama tiga hari (Jumat-Minggu), pekan kemarin. Bukan saja untuk bersilaturahim dengan seluruh anggota TNI dan Polri yang bertugas di Merauke, serta melihat kesiapan pengamanan Pemilukada Gubernur Papua. Namun, kedatangan jenderal polisi bintang dua ini juga dimanfatkan untuk memberikan kepedulian bagi warga Merauke, yakni menyerahkan bingkisan sembilan bahan pokok (sembako) kepada Jemaat Gereja Santo Mikael Kuda Mati, Distrik Merauke dan Jemaat Gereja Eden Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke.
Dihadapan warga Jemaat Gereja Santo Mikael Kuda Mati, Kapolda berharap bingkisan sembako ini bermanfaat sehingga meringankan beban warga setempat. Kapolda juga mengatakan, pihaknya patut bersyukur karena Kabupaten Merauke terbilang aman dan kondusif bila dibandingkan dengan daerah lain di Papua.
“Kita patut syukuri karena kalau dari segi keamanan disini sangat aman. Kemudian dilihat dari segi kesejahteraan, potensi disini sangat luar biasa. Tanahnya luas sekali bahkan lebih luas dari pada Pulau Jawa, ini khusus Merauke saja. Lahannya juga subur, tinggal bagaimana dimanfaatkan dalam rangka kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” tutur Kapolda, Sabtu (27/1).
Dihadapan warga Jemaat Gereja Santo Mikael Kuda Mati, Kapolda berharap bingkisan sembako ini bermanfaat sehingga meringankan beban warga setempat. Kapolda juga mengatakan, pihaknya patut bersyukur karena Kabupaten Merauke terbilang aman dan kondusif bila dibandingkan dengan daerah lain di Papua.
“Kita patut syukuri karena kalau dari segi keamanan disini sangat aman. Kemudian dilihat dari segi kesejahteraan, potensi disini sangat luar biasa. Tanahnya luas sekali bahkan lebih luas dari pada Pulau Jawa, ini khusus Merauke saja. Lahannya juga subur, tinggal bagaimana dimanfaatkan dalam rangka kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” tutur Kapolda, Sabtu (27/1).
Mantan Kasat Direskrim Polda Metro Jaya ini juga sedikit berkelakar soal tidak adanya batu di Merauke. Menurutnya, itu sangat bagus karena jika batu ada, maka warga akan saling melempar batu ketika terjadi pertikaian,” celetuknya.
Sementara itu di Gereja Eden Sota, Kapolda kepada warga jemaat setempat mengatakan, bahwa mereka harus bersyukur karena bermukim di Distrik Sota yang merupakan wilayah perbatasan ujung Timur Indonesia-PNG. Bagi Kapolda, sebenarnya lagu dari Sabang sampai Merauke itu seharusnya digubah ulang, yakni dari Sabang sampai Sota. Alasannya, Sota adalah titik nol dari perbatasan Indonesia-PNG, bukan Merauke.
“Kampung Sota ini walaupun hanya kampung sederhana, tapi bagi NKRI Sota memiliki arti karena merupakan ujung depan NKRI. Maka itu Pemerintah harus mengembangkan daerah perbatasan seperti ini, karena kalau kita lihat negara-negara maju, mereka bisa karena mereka fokus mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan,” bebernya.
Kapolda kembali mengutarakan, bahwa kedatangan dirinya bersama rombongan ke Sota sebagai wilayah perbatasan juga untuk memberikan spirit dan motivasi kepada aparat kepolisian dan TNI yang sedang melaksanakan tugas pengabdian menjaga tapal batas. Dimana, sambung dia, tapal batas merupakan simbol NKRI yang patut dijaga, karena ini untuk menghindari kejadian pencamplokan wilayah yang acapkali terjadi di perbatasan NKRI-Malaysia.
“Kami berharap aparat bersama masyarakat disini saling bahu membahu, bukan saja dalam masalah keamanan tetapi untuk di semua aspek. Jangan sampai kehadiran aparat justru merepotkan warga, tetapi peran dari aparat TNI dan Polri adalah ikut membantu Pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat di perbatasan. Saya bangga prajurit TNI dan Polri ada yang aktif juga menjadi guru bantu di sekolah-sekolah. Dan ini suatu pengabdian yang luar biasa,” pesan Kapolda.
Selanjutnya usai tatap muka dengan warga di Gereja Eden Sota, Kapolda dan rombongan yang dikawal oleh vooridjer Lantas Polres Merauke melanjutkan perjalanan ke patok perbatasan RI-PNG di Sota. Disana, Kapolda dan rombongan mengabadikan kedatangan mereka di titik nol itu dengan foto bersama. Tampak hadir dalam kunjungan ke Sota kemarin, Kapolres Merauke AKBP Patrige R Renwarin SH, Dandim 1707/Merauke Letkol INf Dedi Hardono dan Danyonif 721/MKS Letkol Inf Eron Firmansyah S. (lea/don/lo1)
Sementara itu di Gereja Eden Sota, Kapolda kepada warga jemaat setempat mengatakan, bahwa mereka harus bersyukur karena bermukim di Distrik Sota yang merupakan wilayah perbatasan ujung Timur Indonesia-PNG. Bagi Kapolda, sebenarnya lagu dari Sabang sampai Merauke itu seharusnya digubah ulang, yakni dari Sabang sampai Sota. Alasannya, Sota adalah titik nol dari perbatasan Indonesia-PNG, bukan Merauke.
“Kampung Sota ini walaupun hanya kampung sederhana, tapi bagi NKRI Sota memiliki arti karena merupakan ujung depan NKRI. Maka itu Pemerintah harus mengembangkan daerah perbatasan seperti ini, karena kalau kita lihat negara-negara maju, mereka bisa karena mereka fokus mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan,” bebernya.
Kapolda kembali mengutarakan, bahwa kedatangan dirinya bersama rombongan ke Sota sebagai wilayah perbatasan juga untuk memberikan spirit dan motivasi kepada aparat kepolisian dan TNI yang sedang melaksanakan tugas pengabdian menjaga tapal batas. Dimana, sambung dia, tapal batas merupakan simbol NKRI yang patut dijaga, karena ini untuk menghindari kejadian pencamplokan wilayah yang acapkali terjadi di perbatasan NKRI-Malaysia.
“Kami berharap aparat bersama masyarakat disini saling bahu membahu, bukan saja dalam masalah keamanan tetapi untuk di semua aspek. Jangan sampai kehadiran aparat justru merepotkan warga, tetapi peran dari aparat TNI dan Polri adalah ikut membantu Pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat di perbatasan. Saya bangga prajurit TNI dan Polri ada yang aktif juga menjadi guru bantu di sekolah-sekolah. Dan ini suatu pengabdian yang luar biasa,” pesan Kapolda.
Selanjutnya usai tatap muka dengan warga di Gereja Eden Sota, Kapolda dan rombongan yang dikawal oleh vooridjer Lantas Polres Merauke melanjutkan perjalanan ke patok perbatasan RI-PNG di Sota. Disana, Kapolda dan rombongan mengabadikan kedatangan mereka di titik nol itu dengan foto bersama. Tampak hadir dalam kunjungan ke Sota kemarin, Kapolres Merauke AKBP Patrige R Renwarin SH, Dandim 1707/Merauke Letkol INf Dedi Hardono dan Danyonif 721/MKS Letkol Inf Eron Firmansyah S. (lea/don/lo1)

Artikel 