Bocah yang terbaring dalam inkubator dengan posisi jantung dan usus di bagian tubuh lain. (Jubi/Ans)
Merauke (10/12)—Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, Adolf Bolang telah membentuk tim khusus yang melakukan penanganan secara khusus terhadap bayi dengan jantung dan usus yang melengket di sekitar leher dan perut. Tim dokter itu terdiri dari spesialis bedah dan spesialis anak dengan jumlah agak banyak agar bisa menangani lebih lanjut.
Spesialis dokter anak di RSUD Merauke, Kartun yang ditemui tabloidjubi.com diruang kerjanya, Senin (10/12) mengungkapkan, berdasarkan pengakuan dari bidan praktek yang menangani ibu ketika hendak melahirkan, tidak ada hambatan yang dialami dan dirasakan. Semuanya berjalan dengan lancar. Bahkan, bayi-pun langsung menangis tatkala mulai mengenal dunia.
Namun, demikian, Kartun, orangtua maupun pihak keluarga serta bidan tersebut, merasa sangat kaget ketika mengetahui jika jantung sang bayi melengket di sekitar leher. Begitu juga dengan gumpalan usus. “Memang kalau usus yang berada di luar, sering saya menangani juga. Tetapi jantung yang tidak berada di organ tubuh sebenarnya, menjadi sesuatu hal baru di Papua secara umum,” tandasnya.
Sejak dibawa ke RSUD Merauke, demikian Kartun, pihaknya berinisiatif untuk segera mengambil tindakan sesuai aturan medis yang berlaku. Hanya saja dengan melihat keterbatasan peralatan, maka tim dokter yang telah dibentuk itu, akan bekerja sekuat tenaga untuk memberikan pelayanan secara baik kepada bayi tersebut.
“Kami juga memahami jika tidak mungkin bayi yang baru berusia satu atau dua hari dapat diizinkan untuk naik ke atas pesawat. Olehnya, penanganan akan dilakukan sebagaimana biasa hingga menunggu usia tiga bulan. Tentunya yang diharapkan adalah tempat tersebut harus dalam keadaan steril dan incubator juga tidak boleh dibuka sembarangan. Harus ada perawat khusus yang memiliki pengalaman untuk menjaga,” tandasnya. (Jubi/Ans)