Merauke – Meskipun pelantikan ratusan para kepala sekolah (Kepsek) yang baru akan dilakukan Selasa (4/12), namun surat protes telah dilayangkan oleh beberapa orang ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke. Pasalnya, dari sekian banyak yang dilantik dari tingkat TK hingga SMA/ SMK itu, terdapat nama yang nota bene adalah suami isteri.
Bahkan, ada oknum guru yang dari sisi kepangkatan belum memenuhi syarat sama sekali untuk bisa menempati posisi sebagai Kepsek, sedianya akan dilantik oleh Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka. Padahal, banyak yang memiliki ‘jam terbang’ tinggi dan dari kualitas tidak perlu diragukan, justru tidak diakomodir untuk dilantik.
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Merauke yang membidangi masalah pendidikan, Dominikus Ulukyanan kepada media ini diruang kerjanya, Senin (3/12) mengaku, pihaknya menerima surat yang memprotes pelantikan oknum guru yang nota bene sebagai suami istri. Bahkan, ada yang dikabarkan belum memenuhi syarat kepangkatan. “Mudah-mudahan usulan yang saya sampaikan kepada Bupati Merauke beberapa waktu lalu, bisa dipertimbangkan kembali,” kata Ulukyanan.
Lebih lanjut Ulukyanan mengungkapkan, sudah lama pihaknya menyampaikan aspirasi kepada Bupati Merauke agar mutasi dan pelantikan para kepala sekolah, dilakukan pada tahun ajaran baru. Karena untuk sekarang, kegiatan belajar mengajar sedang berjalan dan tentunya para siswa harus mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian. Hanya saja, mungkin bupati mempunyai pertimbangan lain.
“Saya juga mengharapkan agar para kepala sekolah yang akan ditempatkan di 160 kampung adalah mereka yang telah berijazah sarjana dan dinyatakan lulus sertifikasi. Sehingga ketika sudah berada di kampung-kampung, tidak harus tinggalkan anak didik hanya dengan alasan untuk melanjutkan studi. Jika itu terjadi, maka tentunya kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan sesuai harapan masyarakat di kampung,” katanya.
Menyinggung jangan sampai pelantikan para Kepsek itu sarat dengan muatan politis, Ulukyanan mengaku, dirinya tidak mengetahui secara pasti dan jelas. “Jika rekan-rekan wartawan tanya seperti demikian, saya tidak tahu sama sekali. Pada prinsipnya, kami sebagai dewan mendukung dilakukan pelantikan para Kepsek. Hanya saja, mungkin lebih tepat jika dilangsungkan pada tahun ajaran yang baru,” ujarnya. (FR/Merauke)