MERAUKE, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Merauke merotasi tempat tugas ratusan kepala sekolah TK, SD, SMP, dan SMA/SMK. Hal itu dilakukan untuk membenahi kegiatan belajar-mengajar dan meningkatkan mutu pendidikan, terutama di kampung-kampung pedalaman.
Para kepala sekolah yang dirotasi meliputi 47 kepala taman kanak-kanak (TK), 192 kepala sekolah dasar (SD), 48 kepala sekolah menengah pertama (SMP), 16 kepala sekolah menengah atas (SMA), 11 kepala sekolah menengah kejuruan (SMK), dan termasuk juga 44 pengawas sekolah. Mereka kembali diambil sumpah/janjinya di Merauke, Papua, Selasa (4/12/2012).
Wakil Bupati Merauke Sunarjo mengatakan, Pemkab Merauke merasa perlu melakukan distribusi guru dan kepala sekolah agar kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan lebih baik. Selama ini, masyarakat mengeluhkan banyak guru meninggalkan tempat tugasnya di kampung-kampung pedalaman dan tinggal di kota.
Sejumlah kepala sekolah yang semula bertugas di kota dan distrik sekitar kota Merauke dipindahtugaskan ke pedalaman.
"Kualitas pendidikan dasar dan menengah di Merauke saat ini juga masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan kualitas pendidikan sekolah-sekolah di Jawa. Kalau semua menolak tugas di kampung-kampung dan hanya ingin bertugas di kota Merauke, siapa yang akan mengajar di kampung-kampung," katanya.
Karena itu, pihaknya meminta para kepala sekolah menaati keputusan rotasi tempat tugas itu. Sunarjo menyatakan, Pemkab Merauke akan memenuhi fasilitas kerja bagi para kepala sekolah yang bertugas di daerah pedalaman.
"Masing-masing akan diberikan kendaraan operasional dinas ataupun perahu motor untuk menunjang kinerja. Pembangunan rumah guru juga menjadi prioritas," katanya.