MERAUKE, KOMPAS — Awal musim tanam rendengan tahun 2012/2013 di Merauke, Provinsi Papua, mundur. Ini karena musim hujan yang mundur akibat terpengaruh gangguan siklon di Filipina.
Selama bulan Desember, hingga Senin (10/12/2012), hujan baru mengguyur dua kali di Merauke. Di sentra pertanian padi di Distrik Semangga dan Tanah Miring, Kabupaten Merauke, lahan persawahan masih terlihat kering.
Sugiyanto, Ketua Kelompok Tani Semangat Tani di Distrik Semangga, memperkirakan awal masa tanam padi baru dimulai pada Januari tahun depan.
"Padahal, biasanya, pada awal Desember, petani sudah memulai mananam padi. Sebagian petani saat ini memanfaatkan menggarap lahan sawah untuk menanam aneka tanaman sayuran. Sekarang sumber air sangat kurang karena kemarau," tuturnya.
Kepala Stasiun Meteorologi Mopah Merauke George Mahubessy mengungkapkan, awal musim hujan di Merauke agak mundur dari biasanya. Hal itu terjadi akibat pengaruh angin tenggara dan selatan, yaitu dari Australia yang bersifat kering yang bertiup mengarah ke utara (Papua). Kondisi ini dipengaruhi siklon di wilayah Filipina yang menyedot udara dari selatan ke utara.
Angin Tenggara mengakibatkan pembentukan awan hujan di atas wilayah Papua bagian selatan terganggu. Akibatnya, hingga awal Desember Merauke masih kering.
Menurut George, diperkirakan awal musim hujan di Merauke akan mulai minggu kedua Desember. "Sekarang sudah mulai hujan lokal di beberapa tempat," katanya.