KM Muli Anim Tabrak Dermaga Merauke

Bibir Dermaga Pelabuhan Merauke yang mengalami kerusakan akibat ditabrak bagian jangkar depan dari KM Muli Anim yang dioperasikan PT SPIL saat akan sandar, Rabu (31/10) sekitar pukul 15.30 WIT, kemarin

Merauke, InfoPublik - KM Muli Anim milik Pemkab Merauke yang dioperasikan PT SPIL, melalui Kerja Sama Operasional (KSO), menabrak dermaga pelabuhan Merauke,  Rabu (31/10) sekitar pukul 13.30 WIT. Bagian kapal yang menabrak dermaga adalah jangkar atau angker bagian depan kapal.

Akibat tabrakan itu, bagian bibir dari dermaga itu  mengalami kerusakan. Ini merupakan tabrakan kedua yang dilakukan kapal-kapal yang dioperasikan oleh PT SPIL. Beberapa waktu lalu, kapal lainnya yang dioperasikan perusahaan tersebut menabrak 2 tiang dari dermaga tersebut.

Kepala Administrator Pelabuhan Merauke Hengky Mainassy, SH, ketika ditemui mengungkapkan, tabrakan yang dilakukan KM Muli Anim dengan Nahkoda Syamsuri dan pandu Rusman tersebut akibat alam. ‘Ini tidak ada unsur kesegajaan, tapi sepenuhnya karena faktor alam,’’ katanya.  

Menurutnya, berdasarkan keterangan yang diperolehnya dari pandu, saat itu kondisi arus memang sangat deras beralih dari arus pasang ke arus surut dari Timur ke Barat dengan kecepatan kurang lebih 4 knot.

Sementara kecepatan angin sekitar 5 knot dari arah Tenggara. Dengan kondisi itu, lanjut dia,  pandu sebagai memandu kapal mengolah kapal itu sangat hati-hati untuk menambat kapal yang dimaksud.

Namun dengan adanya kejadian, yang mana dia sudah tahu persis bahwa ada kecepatan arus  dan kecepatan angin demikian dan menghitung air akan segera surut sehingga segera menyandarkan kapal itu.

‘’Disini pandu diberi 2 pilihan, perhatikan kecepatan angin atau  menunggu air surut lagi lebih rendah, sementara draft dari kapal itu sangat tinggi. Artinya, jika tidak segera menambatkan kapal, maka kapal bisa   miring apakah ke kiri atau ke kanan karena bagian lunas dari kapal tidak lagi di atas air, tapi akan berada di atas permukaan dasar tanah karena belum ada tali spring yang diikat di dermaga sebagai penyeimbang kapal,’’ katanya.

Sehingga apa yang dilakukan  oleh pandu tersebut, lanjut dia, sudah tepat. Menyangkut kerugian yang dialami dari kejadian tersebut, Hengky mengaku karena dermaga tersebut dikelola oleh PT Pelindo, maka nantinya PT Pelindo yang akan menghitung besarnya kerugian untuk dilakukan ganti rugi oleh pihak perusahaan dari kapal yang menabrak dermaga itu. (02/media center/toeb