MERAUKE – Direktur Utama PT. PJPR Samuel Kadang mengaku perusahaannya siap membangun mal atau pusat perbanjaan jika Kabupaten Merauke kelak dimekarkan menjadi Provinsi Papua Selatan. Pasalnya, untuk tempatnya sendiri, PJPR sudah mengantongi lokasi pembangunan mal yang berada di kawasan Seringgu, Merauke. Sayangnya, kata Samuel, untuk saat ini pembangunan mal untuk Merauke masih sebatas wacana.
‘Pada dasarnya kami siap jadi mitra Pemerintah untuk membangun mal. Tapi kalau untuk dalam waktu dekat ini belum bisa direalisasikan sehingga kami bisa pastikan kehadirannya seiring dengan adanya Provinsi Papua Selatan,’ kata Samuel ketika bincang-bincang dengan Bintang Papua, kemarin, ihwal pembangunan mal yang santer selama ini.
Samuel mengatakan, , jika melihat kondisi wilayah Kabupaten Merauke, untuk saat ini daerah yang mendapat jargon kota rusa ini belum membutuhkan kehadiran sebuah mal. Alasannya, kebutuhan masyarakat akan bahan pokok masih bisa tercover dengan keberadaan swalayan-swalayan yang sudah eksis selama ini.
‘Kalau untuk kebutuhan pokok, toko-toko yang ada disini kan masih bisa mengcover ya, sehingga kehadiran mal saya rasa bukan sesuatu yang mendesak,’ terangnya beralasan.
Alasan lainnya yang membuat big boss PJPR ini masih mengurungkan niatnya membangun mal, lantaran juga melihat psikologi masyarakat Merauke yang belum familiar dengan pusat perbelanjaan seperti mal. Ia menjelaskan, mal itu bukan sekadar tempat berbelanja melainkan juga tempat untuk bersosialisasi. Bahkan, mal telah menjadi pusat kehidupan masyarakat kelas atas di wilayah perkotaan.
‘Yang pasti kalau dilihat dari kondisi yang ada sekarang, Merauke belum siap untuk adanya mal. Tetapi kalau sudah jadi provinsi saya yakin Pemerintah pasti sudah berpikir ke situ (membangun mal), tandasnya. (lea/achi/LO1)

Artikel 