BIAK – Mengulang sukses yang diraih pada ajang Festival Seni Kreasi Papua (FSKP) XII tahun 2011 (11-15/10), tentu bukan hal mudah bagi Kontingen Kabupaten Merauke. Selain tekad dan target yang dipatok kontingen daerah lain sesuai kesiapannya, tentu menjadi satu tantangan tersendiri.
Jauh sebelum menuju ke Biak, sudah ada sejumlah kegiatan yang diselenggarakan di Merauke. Salah satunya adalah FSKP tingkat Kabupaten Merauke, 3-8 September 2012 di Taman Mandala.
Kegiatan itu difasilitasi langsung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Merauke. FSKP tingkat kabupaten itu juga merupakan satu event tahunan yang diprogramkan oleh pihak dinas teknis. “Kita bikin festival di Merauke supaya dapat diikuti para seninam dan seniwati yang ada di sana. Ya, itu program kami untuk pengembangan dan pelestarian seni budaya suku di Merauke, sekaligus ajang promosi dan semacam seleksi untuk menjaring peserta keluar daerah mewakili Merauke di tingkat provinsi maupun nasional,” tutur Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Merauke, Drs. Daud Holenger.
Sebelum ke Biak untuk mengikuti FSKP XIII ini, Merauke juga telah ambil bagian pada Pesta Budaya Papua yang dilaksanakan di Jayapura beberapa waktu lalu.
Tahun 2011 lalu, kontingen Merauke berhasil menjuarai FSKP XII di Biak Numfor. Kala itu, Kabupaten Merauke diperkuat 35 orang seniman dengan mengikuti beberapa mata lomba seperti tari kreasi Balada Cenderawasih, tari kreasi Papua, seni drama, lagu tradisional/folk song, dan pop singer.
“Tahun ini juga kami optimis menang,” ujar Holenger.
Bukan bermaksud meremehkan kontingen lain, namun kata dia, juara memang bukan target yang dipatoknya. Namun terpenting adalah para seniman asli Kota Rusa ini diminta untuk mampu menunjukan kreativitas dan menampilkan seni budaya dengan sebaik-baiknya.
Ia juga berpandangan bahwa ajang festival seni dan budaya tersebut menjadi baromoter kemajuan daerah dalam rangka menata kembali nilai kesenian dan budaya yang beragam dari segi tradisi budaya Papua. Untuk itu, dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat setempat adalah sangat penting sesuai motto “Izakod Bekai Izakod Kai” (Satu Hati Satu Tujuan).
“Di Kabupaten Merauke memang kaya akan budaya dengan berbagai ciri dari masing-masing suku yang ada di sana,” ucap Daud Holenger sembari menambahkan bahwa festival seni kreasi budaya yang rutin diselenggarakan itu dipandang penting sebab tujuannya sangat bagus. (you)
Jauh sebelum menuju ke Biak, sudah ada sejumlah kegiatan yang diselenggarakan di Merauke. Salah satunya adalah FSKP tingkat Kabupaten Merauke, 3-8 September 2012 di Taman Mandala.
Kegiatan itu difasilitasi langsung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Merauke. FSKP tingkat kabupaten itu juga merupakan satu event tahunan yang diprogramkan oleh pihak dinas teknis. “Kita bikin festival di Merauke supaya dapat diikuti para seninam dan seniwati yang ada di sana. Ya, itu program kami untuk pengembangan dan pelestarian seni budaya suku di Merauke, sekaligus ajang promosi dan semacam seleksi untuk menjaring peserta keluar daerah mewakili Merauke di tingkat provinsi maupun nasional,” tutur Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Merauke, Drs. Daud Holenger.
Sebelum ke Biak untuk mengikuti FSKP XIII ini, Merauke juga telah ambil bagian pada Pesta Budaya Papua yang dilaksanakan di Jayapura beberapa waktu lalu.
Tahun 2011 lalu, kontingen Merauke berhasil menjuarai FSKP XII di Biak Numfor. Kala itu, Kabupaten Merauke diperkuat 35 orang seniman dengan mengikuti beberapa mata lomba seperti tari kreasi Balada Cenderawasih, tari kreasi Papua, seni drama, lagu tradisional/folk song, dan pop singer.
“Tahun ini juga kami optimis menang,” ujar Holenger.
Bukan bermaksud meremehkan kontingen lain, namun kata dia, juara memang bukan target yang dipatoknya. Namun terpenting adalah para seniman asli Kota Rusa ini diminta untuk mampu menunjukan kreativitas dan menampilkan seni budaya dengan sebaik-baiknya.
Ia juga berpandangan bahwa ajang festival seni dan budaya tersebut menjadi baromoter kemajuan daerah dalam rangka menata kembali nilai kesenian dan budaya yang beragam dari segi tradisi budaya Papua. Untuk itu, dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat setempat adalah sangat penting sesuai motto “Izakod Bekai Izakod Kai” (Satu Hati Satu Tujuan).
“Di Kabupaten Merauke memang kaya akan budaya dengan berbagai ciri dari masing-masing suku yang ada di sana,” ucap Daud Holenger sembari menambahkan bahwa festival seni kreasi budaya yang rutin diselenggarakan itu dipandang penting sebab tujuannya sangat bagus. (you)