MERAUKE- Empat kampung yang ada di Distrik Jagebob-Merauke, masing-masing Jagebob 10-12 dan Kampung Poo dilaporkan mengalami rawan pangan. Rawan pangan yang dialami warga di 4 kampung tersebut karena selama ini warga hanya tergantung pada pasokan dari luar, sehingga saat akses jalan darat seperti musim hujan saat ini mengalami kerusakan, pasokan makanan terputus.
‘’Akses jalan menuju kampung tersebut saat ini rusak berat, sehingga Raskin tidak bisa tersalurkan ke masyarakat. Di samping itu, tidak ada kios-kios yang menjual beras beras karena jalan yang rusak tadi sehingga menimbulkan kerawanan pangan di 4 kampung itu. Kalaupun ada beras, sudah tidak terjangkau oleh masyarakat,’’ kata Kepala Badan Pemberdayaan dan Pemerintah Kampung Kabupaten Merauke Drs Nicolaus Freddy Talubun, M.Pd, sekaligus Koordinator Pasar Murah HUT Kota Merauke ke-110, ketika ditemui Cenderawasih Pos, seusai menggelar pasar murah di 4 kampung tersebut, Rabu (22/2).
Soal potensi 4 kampung tersebut, Freddy Talubun mengaku, keempat daerah yang dihuni warga transmigrasi dan penduduk lokal tersebut lebih pada potensi palawija dan tanaman jangka panjang seperti rambutan. Hanya saja saat musim buah rambutan seperti saat ini, warga kesulitan untuk memasarkan karena terputusnya akses jalan saat ini.
‘’Memang ada potensi persawahan pada daerah-daerah tertentu tapi sawah ladang,’’ katanya. Oleh karena itu, lanjut dia, melalui HUT Kota Merauke ke-110, Panitia menggelar Pasar Murah yang tidak hanya digelar di 10 titik di Kota Merauke tapi juga untuk 4 kampung di Jagebob tersebut. Sebanyak 4 ton beras langsung di drop ke daerah tersebut dengan harga Rp 2000/kg.
‘’Kita juga membawa gula ke sana dengan harga yang sangat terjangkau oleh masyarakat,’’ jelasnya. Ditambahkan Freddy, masyarakat sangat menyambut antusius pasar murah yang digelar di 4 kampung itu. Sebab, masyarakat tidak dapat membayangkan dengan medan yang sangat sulit saat ini, Tim bisa sampia ke daerah tersebut. ‘’Karena masyarakat memang sangat membutuhkan ketersediaan pangan saat ini,’’ tambahnya. (ulo/nan)
‘’Akses jalan menuju kampung tersebut saat ini rusak berat, sehingga Raskin tidak bisa tersalurkan ke masyarakat. Di samping itu, tidak ada kios-kios yang menjual beras beras karena jalan yang rusak tadi sehingga menimbulkan kerawanan pangan di 4 kampung itu. Kalaupun ada beras, sudah tidak terjangkau oleh masyarakat,’’ kata Kepala Badan Pemberdayaan dan Pemerintah Kampung Kabupaten Merauke Drs Nicolaus Freddy Talubun, M.Pd, sekaligus Koordinator Pasar Murah HUT Kota Merauke ke-110, ketika ditemui Cenderawasih Pos, seusai menggelar pasar murah di 4 kampung tersebut, Rabu (22/2).
Soal potensi 4 kampung tersebut, Freddy Talubun mengaku, keempat daerah yang dihuni warga transmigrasi dan penduduk lokal tersebut lebih pada potensi palawija dan tanaman jangka panjang seperti rambutan. Hanya saja saat musim buah rambutan seperti saat ini, warga kesulitan untuk memasarkan karena terputusnya akses jalan saat ini.
‘’Memang ada potensi persawahan pada daerah-daerah tertentu tapi sawah ladang,’’ katanya. Oleh karena itu, lanjut dia, melalui HUT Kota Merauke ke-110, Panitia menggelar Pasar Murah yang tidak hanya digelar di 10 titik di Kota Merauke tapi juga untuk 4 kampung di Jagebob tersebut. Sebanyak 4 ton beras langsung di drop ke daerah tersebut dengan harga Rp 2000/kg.
‘’Kita juga membawa gula ke sana dengan harga yang sangat terjangkau oleh masyarakat,’’ jelasnya. Ditambahkan Freddy, masyarakat sangat menyambut antusius pasar murah yang digelar di 4 kampung itu. Sebab, masyarakat tidak dapat membayangkan dengan medan yang sangat sulit saat ini, Tim bisa sampia ke daerah tersebut. ‘’Karena masyarakat memang sangat membutuhkan ketersediaan pangan saat ini,’’ tambahnya. (ulo/nan)