MERAUKE—Seorang istri berinisial AAL (29), warga Komplek Haji Jalis, Merauke, nekat menghabisi nyawa suaminya, Paskalis Barumak (36). Kenekatan pelaku mengakhiri hidup korban dipicu percekcokan lantaran diduga korban mencemburui pelaku. Lantas, pelaku menyayat korban menggunakan pisau tepat di bagian pergelangan tangan sebelah kiri dan punggung sebelah kiri , Minggu (5/2) sekitar pkul 20.00 WIT sehingga mengakibatkan korban kehabisan darah akibat luka robek dan akhirnya menghembuskan napas terakhir di RSUD Merauke.
Setelah meninggal di RSUD, korban disemayamkan di rumah duka di Komplek Haji Jalis.Sekitar pukul 09.00 WIT, pihak kepolisian setempat yang menerima laporan langsung menuju rumah korban di Haji Jalis dan selanjutnya mengevakuasi korban ke RSUD Merauke untuk dilakukan visum.Berdasarkan keterangan yang dihimpun media ini di lapangan, kronologinya berawal saat korban pulang ke rumah dan marah-marah kepada pelaku karena merasa cemburu. Kemudian terjadi adu mulut antara korban vs pelaku, sehingga korban memilih pergi dari rumah mebawa barang-barang serta salah satu anaknya.
Tak lama kemudian, pelaku mengintil (mengikuti, red) korban sembari membawa pisau kecil bergagang plastic warna merah. Tepatnya di bawah pohon mangga di dekat rumahnya, mereka berdua bertemu dan kembali bertengkar demi merebut buah hati yang dibawa korban. Karena pelaku terus memaksa korban untuk menyerahkan anak mereka, korban menjadi emosi dan selanjutnya mengambil sebatang besi dan mengayunkan besi tersebut ke arah pelaku. Sayangnya, pelaku masih bisa menghindar dari serangan besi yang diayunkan korban. Namun, pada kesempatan itu, pelaku menyerang korban dengan sayatan pisau tepat mengenai pergelangan tangan dan punggung sebelah kiri, sehingga mengakibatkan korban mengalami ruka sobekkan. Korban pun oleh keluarganya dibawa ke RSUD Merauke untuk mendapatkan pertolongan. Namun, Tuhan berkata lain, akibat kehabisan darah korban meninggal dunia.Menurut pengakuan sejumlah tetangga pasutri tersebut, dimana keduanya kerap terjadi pertengkaran mulut. Bahkan ada yang menyebutkan kalau pelaku juga memiliki sifat cemburu kepada korban. “Ya, kalau mau dibilang istrinya (pelaku) itu pecemburu juga. Kadang dengan tetangga perempuan saja suka kasar, karena tidak suka kalau suaminya (korban) berbicara dengan perempuan,”ujar salah satu tetangga yang enggan namanya dikorankan.Menurutnya juga, pelaku sendiri merupakan istri ketiga korban, namun diantara tiga istri korban, pelaku dinilai punya temperamen paling tinggi.“Setau saya dia itu istri ketiga,”ucapnya pelaku keseharian bekerja sebagai salah satu PNS di Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke.
Sementara itu isak tangis keluarga korban tak henti-hentinya keluar di rumah duka. Keluarga korban asal Mappi itu tidak percaya korban meninggal setragis dan secepat itu di tangan istrinya sendiri. Keluarga pun meminta polisi bisa memberikan sanksi setimpal bagi pelaku atas perbuatan yang dianggap kejam itu. Para tetangga pun sempat mendatangi rumah duka untuk melihat mayat korban.Sementara itu Kapolres Merauke AKBP Djoko Prihadi SH melalui Kasubag Humas AKP Andy Makanuay membenarkan adanya laporan polisi soal kasus tersebut. Dan kini, kata Andy, pelaku sudah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak penyidik Polres Merauke.“Jadi dugaan motif pembunuhan akibat faktor cemburu, tapi kami masih mendalami lagi,”tandas Andy. (lea/roy/LO1)
Tuesday, 7 February 2012
Berawal dari Cemburu, Berakhir di Sayatan Pisau
Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke
Artikel Berawal dari Cemburu, Berakhir di Sayatan Pisau ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Tuesday, 7 February 2012. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.