Ketua Yayasan Karya Dharma Merauke Agustina Basik-Basik, S.Sos, MM, meminta agar Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Karya Dharma (KD) Merauke untuk tetap eksis membangun sumber daya manusia. ''Bagaimanapun STIA Karya Dharma Merauke harus tetap eksis,''kata Calon Anggota DPR RI dari Partai Golkar ini, di sela-sela wisuda sarjana STIA KD, Selasa, (5/5) kemarin.
STIA KD harus tetap eksis di tengah-tengah masyarakat, karena perguruan tinggi ini merupakan perintis di Kabupaten Merauke. Yayasan dari para anggota Korpri Kabupaten Merauke ini, lanjut dia, didirikan atas keterpanggilan untuk meningkatkan sumber daya manusia di bagian Selatan Papua. ''Waktu itu hanya Uncen yang ada dan berada di Jayapura,''kata alumni STIA KD Merauke ini mengenang. Diakui, berbagai kesulitan dan hambatan yang dialami perguruan tinggi membuat perguruan tinggi ini seperti pepatah hidup segan mati tidak mau. Karena itu, ia mengharapkan para alumni sekolah ini untuk bahu membahu dan bergandengan tangan turut memberikan dukungan kepada almamaternya.
Ketua STIA KD, Drs Harry Soepomo menjelaskan sejak berdiri 24 tahun lalu tepatnya 21 November 1984, sampai saat ini telah mampu mencetak 1.925 sarjana yang kini mengabdi di berbagai bidang profesi.
Sementara itu, Wakil Bupati Waryoto, meminta para wisudawan/wisudawati untuk tidak hanya tergantung menjadi pegawai negeri sipil, tapi diharapkan dapat membuka dan mengembangkan usaha kewiraswastaan dengan ilmu yang telah diperoleh selama masa pendidikan. Wabup Waryoto berharap, dengan kesarjanaan yang diraih itu akan memberi motivasi dalam bekerja dan mengabdi kepada masyarakat. ''Harus ada perubahan, baik sikap, mental maupun etos kerja dengan bertambahnya ilmu yang diperoleh melalui pendidikan selama 4 tahun hingga menyandang status sarjana,''tandasnya.
Wisuda tersebut merupakan angkatan XXIII dengan jumlah wisudawan 215 orang, namun hanya 146 yang mengikuti wisuda. Dari yang diwisuda itu sebagian telah berstatus PNS. (cepos/ ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos
STIA KD harus tetap eksis di tengah-tengah masyarakat, karena perguruan tinggi ini merupakan perintis di Kabupaten Merauke. Yayasan dari para anggota Korpri Kabupaten Merauke ini, lanjut dia, didirikan atas keterpanggilan untuk meningkatkan sumber daya manusia di bagian Selatan Papua. ''Waktu itu hanya Uncen yang ada dan berada di Jayapura,''kata alumni STIA KD Merauke ini mengenang. Diakui, berbagai kesulitan dan hambatan yang dialami perguruan tinggi membuat perguruan tinggi ini seperti pepatah hidup segan mati tidak mau. Karena itu, ia mengharapkan para alumni sekolah ini untuk bahu membahu dan bergandengan tangan turut memberikan dukungan kepada almamaternya.
Ketua STIA KD, Drs Harry Soepomo menjelaskan sejak berdiri 24 tahun lalu tepatnya 21 November 1984, sampai saat ini telah mampu mencetak 1.925 sarjana yang kini mengabdi di berbagai bidang profesi.
Sementara itu, Wakil Bupati Waryoto, meminta para wisudawan/wisudawati untuk tidak hanya tergantung menjadi pegawai negeri sipil, tapi diharapkan dapat membuka dan mengembangkan usaha kewiraswastaan dengan ilmu yang telah diperoleh selama masa pendidikan. Wabup Waryoto berharap, dengan kesarjanaan yang diraih itu akan memberi motivasi dalam bekerja dan mengabdi kepada masyarakat. ''Harus ada perubahan, baik sikap, mental maupun etos kerja dengan bertambahnya ilmu yang diperoleh melalui pendidikan selama 4 tahun hingga menyandang status sarjana,''tandasnya.
Wisuda tersebut merupakan angkatan XXIII dengan jumlah wisudawan 215 orang, namun hanya 146 yang mengikuti wisuda. Dari yang diwisuda itu sebagian telah berstatus PNS. (cepos/ ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos