Pesawat terbang milik masakpai penerbangan Avia Star jenis BAE 146 - 300 berbadan besar yang terbang dari Bandara Sentani, Jayapura, Kamis (9/4) sekitar pukul 06.00 Wit menuju Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua dilaporkan sekitar pukul 07.30 Wit menabrak Gunung Tulem, Desa Aikira, Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Akibat dari kecelakaan itu, 6 orang krew pesawat dilaporkan tewas. Keenam kru yang tewas yaitu Kapten. Lukman (pilot), Kapten. Sigit (co-pilot), Tubagus Nikmaturahman (load master), Ida (pramugari), Asmarani (pramugari) dan Rahmat (mekanik).Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi jatuhnya pesawat di atas Gunung Tulem, tampak pesawat berjenis jet itu tidak membawa penumpang tersebut hancur berkeping-keping. Pesawat diperkirakan sebelumnya menabrak Gunung Tulem kemudian sempat terseret sekitar 500 meter dan langsung meledak.
Di sekitar lokasi jatuhnya pesawat terlihat puing-puing pesawat berserakan di 4 lokasi berbeda yang jaraknya tak jauh dari titik jatuhnya pesawat. Pada lokasi pertama terdapat ekor pesawat dan sepenggal badan belakang pesawat yang sudah hancur. Kemudian lokasi kedua terdapat badan pesawat dengan mesin-mesin yang sudah terbelah dan ditemukan sebuah kotak berwarna orange berukuran 50 x 150 cm yang diduga black box (kotak hitam) dan langsung diamankan pihak kepolisian.
Di lokasi ketiga, terdapat bagian depan pesawat (kepala) yang sudah terbelah dan di sekitarnya terdapat bekas bahan makanan seperti mie instan, rokok anggur kupu, rinso, pakaian, seng serta 6 buah drum yang berisi aspal. Di lokasi ketiga ini sekitar 30 meter dari sebelah kiri bagian depan pesawat yang sudah terbelah ditemukan 1 orang korban pertama atas nama Rahmat (mekanik) yang bagian kepala sudah bolong dan langsung dievakuasi dengan mengguakan Heli Mission ke RSUD Wamena.
Sedangkan di lokasi keempat, terdapat mesin pesawat yang sudah terbelah dan masih menyemburkan api kecil sehingga diperkirakan masih berbahaya dan langsung di police line.Dari informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos, pesawat yang naas ini jatuh akibat adanya kerusakan mesin. Bahkan diduga sebelumnya sempat terdengar bunyi meledak kecil (seperti motor yang rusak pada bagian busi) pada bagian mesin.
Salah satu saksi mata yang minta namanya tidak dikorankan mengatakan, pesawat tersebut sempat terlihat akan hendak landing (mendarat) di Bandara Wamena. Namun pesawat kemudian kembali take off (naik) setelah itu sempat berputar-putar di atas udara dengan ketinggian tidak jauh dari pemukiman masyarakat.Setelah berputar-putar di atas udara, pihak tower Bandara Wamena langsung mengontak pilot namun setelah mengontak ternyata sinyal dari pesawat hilang kemudian terlihat kepulan asap dan api di Gunung Tulem.
Sementara informasi lainnya, masyarakat yang bermukim di sekitar bandara Wamena sejak 3 hari lalu sudah mendengar ada bunyi dari pesawat yang hendak landing dan mereka menilai bahwa pesawat tersebut pasti ada masalahnya. "Tiga hari yang lalu saya mendengar ada suara keras keluar dari mesin pesawat Avia Star yang hendak turun ke bandara, suara itu sangat keras karena sangat rendah dari atas rumah saya,"ungkap salah seorang masyarakat di lokasi jatuhnya pesawat.
Kapolres Jayawijaya, AKBP. Drs. Mulia Hasudungan Ritonga, M.Si, yang dikonfirmasi Cenderawasih Pos di lokasi kejadian mengatakan, sekitar pukul 7.30 Wit, Kapolsek KP3 Udara menginformasikan bahwa ada pesawat yang mau mendarat namun sepertinya terlalu sulit sehingga kembali terbang. Kemudian dalam beberapa detik sinyal dari Bandara Wamena menyatakan pesawat sinyal pesawat itu hilang.
Mendengar informasi itu, pihaknya langsung memerintahkan anggota kepolisian yang berada di sekitar Distrik Kurulu untuk mencari apakah kemungkinan pesawat itu jatuh dan ternyata benar pesawat naas itu jatuh di Gunung Tulem. "Laporan anggota yang melihat di sekitar Gunung Tulem ada asap dan api, kemudian saya perintahkan anggota untuk naik melihat kebenarannya dan ternyata memang benar pesawat tersebut jatuh di Gunung Tulem kemudian saya menyusul naik untuk memimpin anggota,"ungkapnya.
Tentang penyebab kecelakaan, Kapolres mengatakan, penyebabnya belum diketahui secara pasti dan masih dalam penyelidikan. Kapolres menambahkan, untuk memastikannya maka akan dicari kotak hitam (black box) dan akan diserahkan kepada ahli yang bisa mengidentifikasi penyebabnya.
Dikatakan, korban pertama yang ditemukan tak jauh dari lokasi langsung dievakuasi dengan Heli Mission untuk dilarikan ke RSUD Wamena kemudian pihaknya tetap mencari korban lainnya karena menurut informasi dari pihak Avia Star Wamena ada 6 orang krew pesawat."Kami langsung evakuasi 1 orang korban dan tetap mencari 5 orang korban lagi alhasil semua korban ditemukan. Dengan demikian pesawat ini tidak membawa penumpang dari Bandara Sentani tapi hanya memuat cargo campuran bahan makanan dan bahan bangunan,"tandasnya. Sampai berita ini diturunkan, penyebab kecelakaan pesawat Avia Star ini belum diketahui dan tim evakuasi korban langsung dipimpin Kapolres Jayawijaya, Kasat Reskrim, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dibantu masyarakat setempat. Kemudian jenazah korban atas nama Tubagus Nikmaturahman (load master) atas permintaan keluarga langsung disemayamkan di TPU Sinakma sedangkan 5 jenazah korban dimasukkan di dalam peti dan selanjutnya akan diterbangkan ke kampung halaman masing-masing. (nal)
Korban Kecelakaan Pesawat Avia PK-BRD jenis BAE 146.300 jet 4 engine
1. Kapten Lukman (Pilot)
2. Kapten Sigit (Co Pilot)
3. Tubagus Nikmaturahman (Load Master)
4. Ida (Pramugari)
5. Asmarani (Pramugari)
6. Rahmat (Mekanik)
Sumber : Cenderawasih Pos