Departemen Pertanian mengungkapkan Kabupaten Merauke Provinsi Papua sangat potensial untuk wilayah pengembangan perkebunan tebu nasional. Dirjen Perkebunan Deptan, Achmad Mangga Barani di Jakarta, Minggu mengatakan, dari hasil penelitian IPB dan P3GI diketahui daerah tersebut memiliki keasaman tanah yang cocok untuk lahan tebu.
"Menurut hasil taksasi atau perkiraan produktivitas lahan tebu bisa mencapai 100 ton per hektar," katanya.Saat ini produktivitas tebu di tanah air untuk Jawa rata-rata 79,6 ton/ha sedangkan luar Jawa 76,1 ton/ha dan nasional 78 ton/ha, serta randemen tebu rata-rata 8,27 persen.Sedangkan randemennya diperkirakan di atas 11 persen atau sekitar 12-13 persen padahal saat ini rata-rata randemen tebu nasional hanya 8,27 persen.
Ia juga mengatakan, lahan pertanian di Mareuke yang potensial dikembangkan untuk tanaman tebu mencapai 30.000-40.000 ha. Selain itu, di kabupaten tersebut telah tersedia infrastruktur yang memadai serta sumber daya manusia (SDM), yang umumnya para transmigran sebagai tenaga kerja perkebunan yang saat ini sekitar 45 ribu orang.Dirjen mengatakan, pihaknya telah menggandeng Departemen Tenaga KErja dan Transmigrasi untuk mengembangkan perkebunan tebu di wilayah Merauke dan mendapat sambutan positif.
Menurut dia, pengembangan perkebunan tebu di Merauke tersebut nantinya lebih diarahkan untuk mencukupi kebutuhan bahan baku gula industri dalam negeri yang saat ini masih diimpor.Saat ini, dari kebutuhan raw sugar atau gula mentah untuk industri sebanyak 1,8 juta ton baru terpenuhi 100 ribu ton sehingga sisasnya masih didatangkan dari Thailand, India dan Australia."Oleh karena itu industri gula rafinasi di dalam negeri harus dihidupkan jangan menghidupi negara lain," katanya.
Menurut Achmad Mangga Barani, untuk mencukupi kebutuhan gula industri sebanyak 1,8 juta ton tersebut setidaknya diperlukan lahan pertanian tebu seluas 150 ribu ha.Di Indonesia, lanjutnya, terdapat lahan potensial untuk pengembangan tebu sekitar 250-300 ribu yang mana sekitar 20 ribu-30 ribu tersedia di Merauke dan 70 ribu ha di wilayah lainnya.Sementara itu di Kendari Sulawesi Tenggara juga telah dibangun perusahaan untuk pengembangan industri gula rafinasi yang akan menyerap hasil tebu petani.
Yahoo News
"Menurut hasil taksasi atau perkiraan produktivitas lahan tebu bisa mencapai 100 ton per hektar," katanya.Saat ini produktivitas tebu di tanah air untuk Jawa rata-rata 79,6 ton/ha sedangkan luar Jawa 76,1 ton/ha dan nasional 78 ton/ha, serta randemen tebu rata-rata 8,27 persen.Sedangkan randemennya diperkirakan di atas 11 persen atau sekitar 12-13 persen padahal saat ini rata-rata randemen tebu nasional hanya 8,27 persen.
Ia juga mengatakan, lahan pertanian di Mareuke yang potensial dikembangkan untuk tanaman tebu mencapai 30.000-40.000 ha. Selain itu, di kabupaten tersebut telah tersedia infrastruktur yang memadai serta sumber daya manusia (SDM), yang umumnya para transmigran sebagai tenaga kerja perkebunan yang saat ini sekitar 45 ribu orang.Dirjen mengatakan, pihaknya telah menggandeng Departemen Tenaga KErja dan Transmigrasi untuk mengembangkan perkebunan tebu di wilayah Merauke dan mendapat sambutan positif.
Menurut dia, pengembangan perkebunan tebu di Merauke tersebut nantinya lebih diarahkan untuk mencukupi kebutuhan bahan baku gula industri dalam negeri yang saat ini masih diimpor.Saat ini, dari kebutuhan raw sugar atau gula mentah untuk industri sebanyak 1,8 juta ton baru terpenuhi 100 ribu ton sehingga sisasnya masih didatangkan dari Thailand, India dan Australia."Oleh karena itu industri gula rafinasi di dalam negeri harus dihidupkan jangan menghidupi negara lain," katanya.
Menurut Achmad Mangga Barani, untuk mencukupi kebutuhan gula industri sebanyak 1,8 juta ton tersebut setidaknya diperlukan lahan pertanian tebu seluas 150 ribu ha.Di Indonesia, lanjutnya, terdapat lahan potensial untuk pengembangan tebu sekitar 250-300 ribu yang mana sekitar 20 ribu-30 ribu tersedia di Merauke dan 70 ribu ha di wilayah lainnya.Sementara itu di Kendari Sulawesi Tenggara juga telah dibangun perusahaan untuk pengembangan industri gula rafinasi yang akan menyerap hasil tebu petani.
Yahoo News