Untuk mempersiapkan para siswa dan siswi kelas III SMA/SMK dalam mengikuti Ujian Nasional (UN) tanggal 20 April mendatang, Dinas Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Merauke terus melakukan monitoring secara kontinyu untuk melihat sejauhmana persiapan para guru dalam mempersiapkan anak didik untuk mengikuti ujian nanti.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Menengah Kabupaten Merauke, Drs. Nicolaus Freddy Talubun di ruang kerjanya, Senin (6/4). “Saya sudah melakukan monitoring di sekolah-sekolah dan ternyata para guru sedang bekerja keras dengan melakukan try out dan les tambahan sebagai bekal buat siswa dan siswi kelas III untuk mempersiapkan diri menjelang pelaksanaan UN April mendatang,” katanya.
Freddy mengakui jika dengan standar kelulusan dari 5,2 menjadi 5,5 bagi para siswa dan siswi tahun ini agak berat, namun para guru telah menyatakan komitmen tegas untuk bekerja keras sehingga prosentasi kelulusan yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum. “Saya juga optimis jika lulusan yang akan dihasilkan di setiap SMA/SMK akan lebih baik karena berbagai persiapan telah dilakukan jauh-jauh hari sebelum,” katanya.
Dia juga meminta kepada orang tua agar mendukung dan memberikan dukungan kepada anak didik serta guru sehingga bisa menjalankan tugas dan tanggungjawab secara baik terkait persiapan menjelang UN nanti. “Saya yakin jika orang tua memberi dukungan, maka prosentase kelulusan yang diharapkan akan bisa tercapai dengan baik,” ungkap Talubun.
Disinggung apakah jika prosentasi kelulusan tahun ini akan menurun setelah target kelulusan sudah naik 5,5, Talubun menambahkan, dirinya tetap optimis hasilnya akan memuaskan karena para guru sedang bekerja keras di sekolah. “Saya yang melakukan monitoring sendiri dan melihat di sekolah-sekolah dan ternyata try out dan les tambahan tetap berjalan secara kontinyu,” tandasnya. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Menengah Kabupaten Merauke, Drs. Nicolaus Freddy Talubun di ruang kerjanya, Senin (6/4). “Saya sudah melakukan monitoring di sekolah-sekolah dan ternyata para guru sedang bekerja keras dengan melakukan try out dan les tambahan sebagai bekal buat siswa dan siswi kelas III untuk mempersiapkan diri menjelang pelaksanaan UN April mendatang,” katanya.
Freddy mengakui jika dengan standar kelulusan dari 5,2 menjadi 5,5 bagi para siswa dan siswi tahun ini agak berat, namun para guru telah menyatakan komitmen tegas untuk bekerja keras sehingga prosentasi kelulusan yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum. “Saya juga optimis jika lulusan yang akan dihasilkan di setiap SMA/SMK akan lebih baik karena berbagai persiapan telah dilakukan jauh-jauh hari sebelum,” katanya.
Dia juga meminta kepada orang tua agar mendukung dan memberikan dukungan kepada anak didik serta guru sehingga bisa menjalankan tugas dan tanggungjawab secara baik terkait persiapan menjelang UN nanti. “Saya yakin jika orang tua memberi dukungan, maka prosentase kelulusan yang diharapkan akan bisa tercapai dengan baik,” ungkap Talubun.
Disinggung apakah jika prosentasi kelulusan tahun ini akan menurun setelah target kelulusan sudah naik 5,5, Talubun menambahkan, dirinya tetap optimis hasilnya akan memuaskan karena para guru sedang bekerja keras di sekolah. “Saya yang melakukan monitoring sendiri dan melihat di sekolah-sekolah dan ternyata try out dan les tambahan tetap berjalan secara kontinyu,” tandasnya. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi