Direncanakan, hari ini pemasangan meteran listrik sebesar 56.000 kwh akan dilakukan oleh pihak PLN Cabang Merauke. Sementara itu, usulan yang dikeluarkan oleh para pedagang pasar Mopah Baru sebesar 84.000 kwh, sehingga meleset dari keinginan yang diusulkan warga pasar.
Demikian disampaikan Ketua Himpunan Pedagang Pasar Merauke (HIPPAM) H.Husni Bandi ketika dijumpai di Pasar Mopah Baru Merauke (31/3). “Sebenarnya 56.000 kwh itu mencukupi jika diperuntukkan bagi pedagang pasar saja, namun yang terjadi saat ini banyak pula pemukiman penduduk di dalam pasar yang mengambil listrik dari pasar sehingga menjadi kurang. Saat ini saja pemakaian listrik di pasar Mopah Baru sudah mencapai 134.000 kwh," ungkap Bandi.
Untuk pemasangan meteran listrik, kata Bandi, akan dilakukan ke delapan blok yang ada di Pasar Mopah. Sedangkan setiap blok, akan mendapatkan jatah meteran sebanyak 450 kwh. “Untuk pemasangan meteran secara keseluruhan ditanggung oleh Dispenda, sementara pembayarannya akan diserahkan pada setiap pedagang," kata Bandi.
Kendati demikian, lanjut Bandi, setiap pedagang akan tetap ditarik retribusi sesuai ketentuan. Dan sejauh ini, para pedagang belum mendapatkan ketetapan retribusi baru yang akan diberlakukan. “Pada prinsipnya kami tidak keberatan ditarik retribusi, yang penting listrik tetap menyala”, kata Bandi seraya menambahkan jumlah petak di dalam pasar Mopah saat ini berjumlah 1300 petak dan aktif sekitar 800 petak.
ketika ditanyai jika pemasangan listrik batal direalisasikan, maka pihaknya tidak segan-segan untuk menuntut janji pada Pemkab Merauke perihal pemasangan meteran listrik. “Sekarang saja masih mati, jika sebentar siang tidak dipasang maka kami akan terus menuntut Dispenda karena akan menghambat aktifitas pedagang," tegasnya. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi
Demikian disampaikan Ketua Himpunan Pedagang Pasar Merauke (HIPPAM) H.Husni Bandi ketika dijumpai di Pasar Mopah Baru Merauke (31/3). “Sebenarnya 56.000 kwh itu mencukupi jika diperuntukkan bagi pedagang pasar saja, namun yang terjadi saat ini banyak pula pemukiman penduduk di dalam pasar yang mengambil listrik dari pasar sehingga menjadi kurang. Saat ini saja pemakaian listrik di pasar Mopah Baru sudah mencapai 134.000 kwh," ungkap Bandi.
Untuk pemasangan meteran listrik, kata Bandi, akan dilakukan ke delapan blok yang ada di Pasar Mopah. Sedangkan setiap blok, akan mendapatkan jatah meteran sebanyak 450 kwh. “Untuk pemasangan meteran secara keseluruhan ditanggung oleh Dispenda, sementara pembayarannya akan diserahkan pada setiap pedagang," kata Bandi.
Kendati demikian, lanjut Bandi, setiap pedagang akan tetap ditarik retribusi sesuai ketentuan. Dan sejauh ini, para pedagang belum mendapatkan ketetapan retribusi baru yang akan diberlakukan. “Pada prinsipnya kami tidak keberatan ditarik retribusi, yang penting listrik tetap menyala”, kata Bandi seraya menambahkan jumlah petak di dalam pasar Mopah saat ini berjumlah 1300 petak dan aktif sekitar 800 petak.
ketika ditanyai jika pemasangan listrik batal direalisasikan, maka pihaknya tidak segan-segan untuk menuntut janji pada Pemkab Merauke perihal pemasangan meteran listrik. “Sekarang saja masih mati, jika sebentar siang tidak dipasang maka kami akan terus menuntut Dispenda karena akan menghambat aktifitas pedagang," tegasnya. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi