Warga Kota Merauke khususnya yang berada di sekitar Jalan Cikombong yang merupakan jalan Trans Nasional kembali digemparkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan tanpa identitas yang sudah mulai membusuk dalam keadaan telanjang.
Korban ditemukan di antara pepohonan di sebelah Barat Jalan tersebut diantara kedua jembatan besi yang ada di jalan tersebut yang memang jalan tersebut sudah dalam keadaan rusak dan menjadi hutan lebat di kanan kiri badan jalan. Saat ditemukan, korban dalam posisi terlentang dengan kepala kearah Barat Daya dalam keadaan telanjang.
Hanya menggunakan baju kaos ketat warna merah dengan posisi baju tersebut tersingkap sampai ke bagian dada. Sedangkan celana dalam warna putih dan celana jeans puntung warna biru yang diperkirakan milik korban berada di samping kanan korban. Diperkirakan, korban meninggal antara 2-3 hari, karena jenasah korban sudah mulai membusuk dan terlihat ulat sudah mengurumuni bagian mulut dan kemaluan korban.
Cirri-ciri korban, beramhbut lurus dan terlihat agak pendek yang umurnya diperkirakan antara belasan sampai 20-an tahun. Di TKP, tidak ada yang mengetahui identitas korban.Korban pertama kalinya ditemukan oleh seorang warga bernama Vitalis Boakap (22) yang saat itu baru selesai menebang pisang di sekitar tempat penemuan sekitar pukul 12.00 WIT, Rabu (4/3). Menurut penuturan saksi, saat itu dirinya bersama 2 temannya Wilhelmus Boakap dan Hesli Amoye selesai menebang pisang. ''Pisang itu rencananya kami mau bakar. Lalu saya turun mencari kayu. Tapi waktu itu baunya sudah tercium menusuk. Saat melangkah ke sini, tiba-tiba saya melihat tangan dan tubuh manusia,'' kata saksi.
Saat melihat itu, lanjut saksi, dirinya langsung lari dan melapor ke Pospol yang ada di Pelabuhan Kelapa Lima. Sekitar pukul 13.00 WIT, petugas dari Polres Merauke langsung mendatangi TKP. Wargapun berdatangan untuk melihat sosok penemuan mayat perempuan tersebut. Namun tidak ada yang mengenalnya.Di TKP, selain celana dalam dan luar yang diduga milik korban tersebut, Polisi berhasil menemukan sebuah jam tangan plastik warna hitam yang diduga milik pelakunya, sandal plastik warna coklat bernomor 7 dan 2 pasang sandal jepit serta sebuah piring plastik.
Di pinggir jalan sekitar TKP itu, juga ditemukan bekas tempat pembakaran dengan kulit kepiting. Belum diketahui apakah bekas pembakaran itu dilakukan korban dan pelakunya. Beberapa warga yang datang melihat penemuan jenasah itu, menduga korban dan pelakunya berpacaran sebelum kejadian itu. ''Tempat ini sering anak muda jadikan tempat pacaran,'' ujar seorang warga.
Setelah beberapa saat menungu ambulans dan kantong jenasah, sekitar pukul 16.00 WIT, korban dibawa ke kamar jenasah untuk divisum. Menurut keterangan Polisi di TKP, sejauh ini belum ada laporan kehilangan anggota keluarganya ke Polisi. ''Kemungkinan korban tinggalnya bukan di kota.Kalau di Kota pasti sudah ada yang melapor kehilangan anggota keluarganya,'' kata seorang anggota Polisi yang datang mengevakuasi jenasah korban. Dari visum yang dilakukan oleh petugas Kamar Mayat RSUD Merauke, korban dipastikan meninggal karena ditusuk dengan pisau pada bagian perut denganditemukannya 3 tusukan benda tajam di bagian perut. Selain itu juga ditemukan sperma pada bagian kemaluan.
Kapolres Merauke AKBp hadi Ramdani didampingi Kasat Reskrim AKP Mochamad Rifai, dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Namun hingga berita ini ditulis belum diketahui identitas orban. ''Kami menghimbau kepada seluruh warga Merauke apabila ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera dating melapor,'' himbau Kapolres. Disinggung siapa pelaku sadis tersebut, Kapolres mengungkapkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan pemerkosaan dan pembunuhan itu. (ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos
Korban ditemukan di antara pepohonan di sebelah Barat Jalan tersebut diantara kedua jembatan besi yang ada di jalan tersebut yang memang jalan tersebut sudah dalam keadaan rusak dan menjadi hutan lebat di kanan kiri badan jalan. Saat ditemukan, korban dalam posisi terlentang dengan kepala kearah Barat Daya dalam keadaan telanjang.
Hanya menggunakan baju kaos ketat warna merah dengan posisi baju tersebut tersingkap sampai ke bagian dada. Sedangkan celana dalam warna putih dan celana jeans puntung warna biru yang diperkirakan milik korban berada di samping kanan korban. Diperkirakan, korban meninggal antara 2-3 hari, karena jenasah korban sudah mulai membusuk dan terlihat ulat sudah mengurumuni bagian mulut dan kemaluan korban.
Cirri-ciri korban, beramhbut lurus dan terlihat agak pendek yang umurnya diperkirakan antara belasan sampai 20-an tahun. Di TKP, tidak ada yang mengetahui identitas korban.Korban pertama kalinya ditemukan oleh seorang warga bernama Vitalis Boakap (22) yang saat itu baru selesai menebang pisang di sekitar tempat penemuan sekitar pukul 12.00 WIT, Rabu (4/3). Menurut penuturan saksi, saat itu dirinya bersama 2 temannya Wilhelmus Boakap dan Hesli Amoye selesai menebang pisang. ''Pisang itu rencananya kami mau bakar. Lalu saya turun mencari kayu. Tapi waktu itu baunya sudah tercium menusuk. Saat melangkah ke sini, tiba-tiba saya melihat tangan dan tubuh manusia,'' kata saksi.
Saat melihat itu, lanjut saksi, dirinya langsung lari dan melapor ke Pospol yang ada di Pelabuhan Kelapa Lima. Sekitar pukul 13.00 WIT, petugas dari Polres Merauke langsung mendatangi TKP. Wargapun berdatangan untuk melihat sosok penemuan mayat perempuan tersebut. Namun tidak ada yang mengenalnya.Di TKP, selain celana dalam dan luar yang diduga milik korban tersebut, Polisi berhasil menemukan sebuah jam tangan plastik warna hitam yang diduga milik pelakunya, sandal plastik warna coklat bernomor 7 dan 2 pasang sandal jepit serta sebuah piring plastik.
Di pinggir jalan sekitar TKP itu, juga ditemukan bekas tempat pembakaran dengan kulit kepiting. Belum diketahui apakah bekas pembakaran itu dilakukan korban dan pelakunya. Beberapa warga yang datang melihat penemuan jenasah itu, menduga korban dan pelakunya berpacaran sebelum kejadian itu. ''Tempat ini sering anak muda jadikan tempat pacaran,'' ujar seorang warga.
Setelah beberapa saat menungu ambulans dan kantong jenasah, sekitar pukul 16.00 WIT, korban dibawa ke kamar jenasah untuk divisum. Menurut keterangan Polisi di TKP, sejauh ini belum ada laporan kehilangan anggota keluarganya ke Polisi. ''Kemungkinan korban tinggalnya bukan di kota.Kalau di Kota pasti sudah ada yang melapor kehilangan anggota keluarganya,'' kata seorang anggota Polisi yang datang mengevakuasi jenasah korban. Dari visum yang dilakukan oleh petugas Kamar Mayat RSUD Merauke, korban dipastikan meninggal karena ditusuk dengan pisau pada bagian perut denganditemukannya 3 tusukan benda tajam di bagian perut. Selain itu juga ditemukan sperma pada bagian kemaluan.
Kapolres Merauke AKBp hadi Ramdani didampingi Kasat Reskrim AKP Mochamad Rifai, dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Namun hingga berita ini ditulis belum diketahui identitas orban. ''Kami menghimbau kepada seluruh warga Merauke apabila ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera dating melapor,'' himbau Kapolres. Disinggung siapa pelaku sadis tersebut, Kapolres mengungkapkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan pemerkosaan dan pembunuhan itu. (ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos