Pengawasan terhadap perburuan sejumlah hewan lindung yang berada di Kawasan Taman Nasional Wasur menjadi hal yang dilematis. Dilematisnya pengawasan itu, karena harus di perhadapkan pada hukum positif dan undang-undang otonomi khusus Papua sehingga segala aktivitas perburuan yang mengatasnamakan adat tidak dapat ditindak sesuai hukum positif.
Demikian disampaikan Kepala Balai Taman Nasional Wasur, Ir.Tri Siswo Rahardjo,M.Si ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya (3/2). "Secara hukum formal perburuan liar dilarang. Namun yang membahayakan adalah adanya kecenderungan adat ditunggangi oleh kepentingan orang luar sehingga sangat sulit untuk menindaknya." ujar Rahardjo.
Diakuinya, meskipun berhadapan dengan aturan yang berbenturan dan jumlah polisi hutan yang relatif kecil, dirinya berupaya melakukan sejumlah strategi untuk meminimalisir perburuan liar di kawasan taman nasional. Sehingga saat ini, perburuan liar di kawasan TNW dari tahun ke tahun mengalami penurunan. "Perburuan liar cenderung terjadi di musim panas. Rata-rata 100 ekor binatang lindung dibantai. Hal ini sangat memungkinkan bagi masyarakat adat karena ekonomi saat ini mengalahkan adat dan keadaan pasar sangat memungkinkan." kata Rahardjo.
Sementara itu, upaya yang dilakukan untuk menyelaraskan antara hukum positif dan undang-undang Otsus yang telah dilakukannya adalah melalui penguatan adat bagi masyarakat di kawasan TNW. Dengan demikian, maka masyarakat adat ikut bertanggung jawab menjaga kelestarian TNW dan menindak pemburu liar dengan sanksi adat yang berlaku. Di samping itu, dirinya juga tengah mendorong aturan adat untuk dijadikan Peraturan Daerah yang sayangnya hingga kini belum direalisasikan pihak DPRD Merauke.
Menyinggung soal strategi yang dibuat dalam membuat efek jera bagi pemburu liar di Kawasan Taman Nasional, Rahardjo mengatakan bahwa pihaknya telah membuat peta kerawanan bagi perburuan liar, melakukan operasi ke tempat-tempat sasaran dan melakukan operasi intelijen secara tertutup. "Yang terbaru adalah dengan hadirnya pesawat jenis Aquila yang akan sangat membantu pengawasan hutan dari jarak terendah." kata Rahardjo dengan semangat. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi
Video Taman Nasional Wasur From Youtube
(From btnwasur.blogspot.com)