Penambahan jumlah kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Merauke dengan ditemukannya 9 Kasus warga terinfeksi HIV dan AIDS merupakan sebuah keberhasilan program VCT yang dilakukan. Keberhasilan tersebut juga dilihat dari ditemukannya warga terinfeksi masih dalam tahap HIV, tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya ketika ditemukan warga terinfeksi sudah dalam tahap AIDS.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke Drg Joseph Rinta Rahdiachmaka,M.Kes ketika dikonfirmasi di Bandar Udara Mopah Merauke, mengenai penambahan jumlah kasus pengidap HIV dan AIDS. (12/2). "Data tersebut berkembang dinamis, meski yang terlapor ke Dinkes berjumlah 8 namun kemungkinan dapat bertambah terus menjadi sembilan atau berapapun", terang Rinta seraya menambahkan bahwa meski terjadi penambahan dan belum terlapor ke Dinkes, data yang diperoleh bersifat Valid karena berdasarkan rujukan PKR (Pusat Kesehatan Reproduksi).
Ditambahkan Rinta, trend epidemi AIDS dalam setahun belakangan ini menunjukkan angka penurunan. Hal ini lantaran munculnya kesadaran masyarakat untuk melakukan VCT sehingga masyarakat tidak dapat mengambil kesimpulan dengan berpatokan pada data kasus perbulan. Ketika ditanyai mengenai image yang muncul dimasyarakat mengenai proyeksi program penanggulangan AIDS, dirinya menganggap bahwa pendapat tersebut merupakan hal yang keliru. "Semua orang boleh beropini, namun apakah mereka memahami dan terlibat dalam program penanggulangan aids? Kami hanya mengintervensi untuk mencegah dan mengurangi laju perkembangan AIDS. Jika masyarakat menuduh lalu peran mereka seperi apa? Semua kembali berpulang pada kesadaran masyarakat," tegas Rinta yang juga mengaku sangat terbantu dengan banyaknya LSM yang berdiri untuk membantu menanggulangi program AIDS secara bersama-sama dengan pemerintah. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke Drg Joseph Rinta Rahdiachmaka,M.Kes ketika dikonfirmasi di Bandar Udara Mopah Merauke, mengenai penambahan jumlah kasus pengidap HIV dan AIDS. (12/2). "Data tersebut berkembang dinamis, meski yang terlapor ke Dinkes berjumlah 8 namun kemungkinan dapat bertambah terus menjadi sembilan atau berapapun", terang Rinta seraya menambahkan bahwa meski terjadi penambahan dan belum terlapor ke Dinkes, data yang diperoleh bersifat Valid karena berdasarkan rujukan PKR (Pusat Kesehatan Reproduksi).
Ditambahkan Rinta, trend epidemi AIDS dalam setahun belakangan ini menunjukkan angka penurunan. Hal ini lantaran munculnya kesadaran masyarakat untuk melakukan VCT sehingga masyarakat tidak dapat mengambil kesimpulan dengan berpatokan pada data kasus perbulan. Ketika ditanyai mengenai image yang muncul dimasyarakat mengenai proyeksi program penanggulangan AIDS, dirinya menganggap bahwa pendapat tersebut merupakan hal yang keliru. "Semua orang boleh beropini, namun apakah mereka memahami dan terlibat dalam program penanggulangan aids? Kami hanya mengintervensi untuk mencegah dan mengurangi laju perkembangan AIDS. Jika masyarakat menuduh lalu peran mereka seperi apa? Semua kembali berpulang pada kesadaran masyarakat," tegas Rinta yang juga mengaku sangat terbantu dengan banyaknya LSM yang berdiri untuk membantu menanggulangi program AIDS secara bersama-sama dengan pemerintah. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi