Menurutnya, pihak Dinkes telah melakukan kroscek ke sejumlah Puskesmas yang ada di Kabupaten Merauke dan tidak ditemukan wabah tersebut. “Saya sudah konfirmasi langsung ke lapangan, namun tak ada. Kalau penyakit gatal-gatal mungkin disebabkan warga tak pernah mandi, sehingga ketika datang musim penghujan dan menemukan genangan air yang belum tentu steril, kemudian dipakai untuk mandi maka orang akan menderita gatal-gatal,” kata Rinta ketika dihubungi usai pelantikan 18 Kepala Kampung, bertempat di Gudang Dolog Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Senin (23/2). Menurutnya, jika wabah itu ada, maka petugas kesehatan telah siap berada di Puskesmas-puskesmas untuk segera menanganinya.
Dikatakan, mengenai upaya Dinkes mengatasi berbagai wabah di kota Merauke, pihaknya sudah memiliki alat monitoring wabah mingguan yang setiap saat dipergunakan untuk memantau perkembangan kesehatan di masyarakat. “Sampai saat ini tidak ada laporang ke kami, jika ada kasus bertambah pasti akan ditindaklanjuti,” jelas Rinta.
Curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini di Kabupaten Merauke, kata Rinta, belum berdampak pada kesehatan masyarakat di Merauke. Hal itu berpulang pada kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.Melalui kesempatan itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan air mandi sembarangan seraya menambahkan upaya antisipasi telah dilakukan dengan mendistribusikan obat gatal-gatal ke puskesmas – puskesmas yang ada di Kabupaten Merauke. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi