Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya.
UPDATE!! Berita di Radar Merauke dapat dibaca langsung lewat Smartphone Android! Baca fiturnya DISINI atau Download aplikasinya disini : LINK Download Android RadarMeraukeCom.APK !!! Baca berita Via Opera Mini Atau Browser Handphone (Blackberry/Iphone/Symbian) : http://www.radarmerauke.com/?m=1 .

Monday, 16 February 2009

Dewi Langgarsari: "Perempuan Asmat Harus Berjuang"

Perempuan Asmat hingga kini masih dipandang hanya bertugas bekerja di dapur, mengandung, melahirkan dan menjaga serta membesarkan anak. Pandangan adat dari orang Asmat di Papua itu diakui seorang penulis Novel Dewi Langgarsari di Agats, Kamis (12/2) lalu.

“Kekerasan baik secara fisik maupun kekerasan non fisik sangat menyakitkan bagi kaum perempuan di wilayah Asmat,” ujar Dewi, di Agats, Asmat. Dikatakan penulis novel ShaliI itu, beberapa kasus yang dikategorikan termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap kaum perempuan di Asmat, bahkan tak pernah diproses secara hukum. Hal tersebut semakin memicu pandangan masyarakat bahwa tindakan tersebut adalah benar serta terkesan mengijinkan kaum pria melakukan kekerasan terhadap perempuan.

Dewi, seorang yang juga pernah menulis tentang Ronggeng, Asrama Putri, Selendang Pelangi dan menyusun karya ilmiah berjudul Wanita Asmat serta Jew itu mengatakan, kekerasan yang dilakukan kerap terjadi terhadap kaum perempuan yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Dilain sisi, kata dia, kaum perempuan yang memiliki pendidikan tinggi pun kerap mengalami hal serupa dalam ruang, situasi dan kondisi yang berbeda. “Perempuan harus sekolah dan terus mengejar pendidikan hingga ke jenjang yang tinggi. Tidak harus tergantung kepada kaum laki-laki dalam menyelesaikan tugas-tugas,” ujar Dewi.

Sementara itu, untuk mengurangi kekerasan terhadap kaum perempuan dan mewujudkan isu gender disegala sisi, Dewi berpendapat, harus ada pengertian yang adil antara laki-laki dan perempuan. “Lembaga adat, masyarakat keluarga, pemerintah dan perempuan sendiri mesti berjuang,” katanya. (Willem Bobi/Asmat)

Sumber : Tabloid Jubi

Share on :
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Artikel Dewi Langgarsari: "Perempuan Asmat Harus Berjuang" ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Monday, 16 February 2009. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.
 
© Copyright RadarMerauke.com | Portal Berita Merauke @Since 2008 - 2013 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Owner Template | Published by Owner Template and Owner
WWW.RADARMERAUKE.COM - PORTAL BERITA MERAUKE
( www.radarmerauke.me | www.radarmerauke.asia | Email : radarmerauke@gmail.com | radarmerauke@yahoo.com )

Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Bintang Papua, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, suluhpapua, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.