Demikian diungkapkan Kepala Bidang Pengembangan Potensi Perbatasan Badan Kesatuan Bangsa dan Perbatasan Kabupaten Merauke, Elieser Teurupun, S.Sos ketika dikonfirmasi mengenai keinginan ke 57 warga asli Nasem tersebut kembali ke kampung halamannya (4/2). Menurut Elieser, kedatangan mereka ke Nasem dalam rangka mengunjungi sanak keluarga mereka yang berada disana. Untuk sampai di Nasem, mereka harus menggunakan Speedboat melalui Kondo dengan mengantongi pas jalan. Selama ini, lanjut Elieser, ke 57 warga tersebut tinggal di ibukota Daru Kampung Olmawata PNG yang notabene hampir semuanya bermatapencaharian sebagai petani. Rata-rata dari mereka berkeinginan ke Merauke karena lebih nyaman untuk tinggal ketimbang di PNG.
Langkah selanjutnya, kata Elieser, Badan Kesatuan Bangsa masih menunggu kebijakan Pemkab Merauke untuk menangani 57 warga tersebut. “Pemkab Merauke tidak memaksa mereka untuk kembali, yang jelas jika ingin kembali harus melengkapi persyaratan administrasi di PNG sehingga tidak terjadi permasalahan dikemudian hari. Saat ini mereka masih melaporkan keberadaan mereka di Pos Perbatasan," tukasnya. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi