Kajari Biak dan Merauke Tetap Fokus Kasus Korupsi

Tahun 2008 telah berlalu dan kini awal Tahun 2009. Masyarakat berharap ada peningkatan yang dilakukan aparat penegak hukum terutama dalam menangani kasus korupsi. Tampaknya, hal ini sudah menjadi perhatian Kejaksaan Biak Numfor dan Merauke.

Kajari Biak Numfor, Abraham B Sitinjak, SH, MH mengatakan, pemberantasan dugaan korupsi di Biak Numfor dan Supiori sudah menjadi komitmen pihaknya. "Khusus pemberantasan dugaan korupsi ini tidak akan kendor, tidak ada istilah panas-panas tai ayam,"tegas Kajari Abraham Sitinjak kepada Cenderawasih Pos saat ditanya soal komitmen kinerjanya di Tahun 2009 ini.
Selain merupakan komitmen tersendiri dalam memberikan efek jera, upaya penegakan hukum terhadap pemberantasan korupsi itu pula tidak terlepas dari bagian instruksi dari atas tentang perlunya penegakan hukum bagi setiap tindak pidana korupsi di daerah.

"Tahun 2009 ini kami juga akan fokuskan penyelidikan di Kabupaten Supiori, dan saat ini sudah ada dua SKPD yang kami tangani. Setiap pengadaan barang dan jasa tetap akan kami lihat sejauh mana dugaan tindak pidana korupsinya," tandasnya.

Disinggung tentang kasus-kasus yang saat ini masuk dalam kategori penyelidikan di Kejari Biak, Sitinjak enggan menyebutkan satu persatu dengan alasan kepentingan pengembangan penyelidikan. Hanya saja, dia menyatakan jika sebagian ada di Kabupaten Supiori dan sebagian di Kabupaten Biak Numfor.

Senada dengan itu, Kajari Merauke Sudiro Husodo, SH, mengungkapkan, kasus korupsi merupakan target penanganan pihaknya. ''Kami tetap fokus pada penanganan kasus-kasus korupsi,''tandas Kajari saat dihubungi via telepon, Jumat (2/1), kemarin. Menurut Kajari, berbagai kasus korupsi yang saat ini sedang ditangani maupun yang belum terselesaikan di Tahun 2008 akan diselesaikan di Tahun 2009. Disamping kasus-kasus lainnya yang dinilai terindikasi korupsi.

''Masih ada kasus pengadaan pembangkit listrik dari Mappi yang masih kami tindaklanjuti, kemudian di Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel dan beberapa kasus lainnya yang terindikasi korupsi,'' jelas Kajari. Menurut Kajari, laporan kasus yang terindikasi korupsi tersebut cukup banyak dilaporkan. Tinggal sekarang pihaknya memilih mana yang harus didahulukan untuk ditangani.(ito/ulo)

http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=23036&ses=