Kampus Unimmer dan Mahasiswa Unimmer Merauke
Unimmer : Universitas Musamus Merauke
Perguruan tinggi swasta terus bertambah dengan kembali hadirnya Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (Stisipol) Yaleka Maro Merauke, ditandai dengan peresmian perguruan tinggi swasta tersebut, Selasa, kemarin. Peresmian dilakukan Wakil Bupati Merauke Drs Waryoto, M.Si ditandai dengan pengguntingan pita dan pembukaan papan nama.
Dengan hadirnya perguruan tinggi swasta tersebut, maka jumlah perguruan tinggi di Merauke menjadi 10 ditambah 1 universitas. Meski baru berdiri, namun perguruan tinggi itu telah mendapat sambutan positif dari masyarakat. Tak kurang dari 300 calon mahasiswa telah terdaftar sebagai mahasiswa dan mulai melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Kampus (MPK) bertepatan dengan peresmian tersebut. Direktur Stisipol Yaleka Maro Merauke Drs Beatus Tambaip, M.A, yang juga dosen Fisipol Uncen itu mengungkapkan, kehadiran perguruan tinggi ini, dilatarbelakangi dengan keprihatinan kondisi masyarakat di bagian Papua Selatan yang masih terbelakang, miskin dan bodoh.
‘’Kalau dilihat dari peta SDM, di Papua bagian Utara rata-rata sudah maju. Sementara di bagian Papua Selatan ini masih terbelakang terutama penduduk lokal,’’ ungkap Tambaip. Apalagi di Uncen , lanjut pria asli Boven Digoel ini, setiap tahunnya yang masuk ke perguruan tinggi negeri tersebut sebagian besar adalah anak-anak dari Papua bagian Utara. ‘’Sedangkan Selatan dapat dihitung dengan jari. Ini yang membuat keprihatinan kami sebagai orang Papua Selatan,’’ jelasnya. Diungkapkan, untuk merubah hidup yang lebih baik dengan pola berpikir yang lebih maju, jalan satu-satunya hanya melalui pendidikan. ‘’Pendidikan merupakan pintu membawa orang lain menuju kepada kehidupan yang lebih baik,’’ terangnya.
Untuk itu, dirinya mengharapkan, sarana pendidikan yang dihadirkan untuk meningkatkan SDM di Tanah Papua tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat dalam mengejar ketertinggalannya. ‘’Karena sarana pendidikan ini dihadirkan untuk mendekatkan masyarakat,’’ jelasnya.
Senada dengan itu, Wakil Bupati Merauke Drs Waryoto, mengatakan pendidikan bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah namun tanggung jawab itu dipikul bersama dengan masyarakat. ‘’Ini merupakan
salah satu bentuk tanggung jawab masyarakat dengan menghadirkan pendidikan di tengah-tengah masyarakat sehingga tidak perlu harus keluar daerah yang mengeluarkan biaya yang tidak sedikit,’’ jelasnya.
Oleh karena itu kepada 300 calon mahasiswa yang telah diterima pada angkatan pertama itu, mantan Kepala Badan Pengelolaan Data dan Elektonik Kabupaten Merauke ini mengingatkan agar dalam proses belajar mengajar tidak hanya belajar dari materi yang diberikan oleh dosen. ‘’Untuk bisa maju, harus ada kemauan yang tinggi,’’ terangnya.
Website Kabupaten Merauke