Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya.
UPDATE!! Berita di Radar Merauke dapat dibaca langsung lewat Smartphone Android! Baca fiturnya DISINI atau Download aplikasinya disini : LINK Download Android RadarMeraukeCom.APK !!! Baca berita Via Opera Mini Atau Browser Handphone (Blackberry/Iphone/Symbian) : http://www.radarmerauke.com/?m=1 .

Thursday, 4 December 2008

My EX-School : KONDISI FISIK SD YPPK ST. THERESIA BUTI MERAUKE MEMPRIHATINKAN !!!!




”Saat hujan turun, atap bocor, kelas tergenang air, proses belajar mengajar terhenti. Ketika angin kencang berhembus, guru dan murid berhamburan ke luar kelas menyelamatkan diri. Semua kawatir gedung sekolah akan roboh”. Demikian Ibu Oda Mitakda, Kepala Sekolah SD YPPK St. Theresia, Buti Merauke berkisah. Kondisi ini sudah sekian tahun bertahan, tanpa ada reparasi gedung, tambah ibu yang sudah lanjut usia ini.


Tanggung jawab siapa ?

Tanggal 21 Juni 2007, kami mengunjungi SD ini dalam rangka mengambil kuesioner yang sudah disebarkan 2 minggu sebelumnya. Sekolah yang bernaung di bawah panji santa Theresia ini terbilang sudah renta. Dia lahir di bumi Anim Ha pada tahun 1959. Artinya sudah 48 tahun bangunan fisik ini jarang tersentuh renovasi.Tanda-tanda material gedung terlekang oleh waktu sangat jelas. Banyak yang sudah tidak layak pakai. Atap yang sudah reot dan bocor mengakibatkan plafon rusak berat. Jangankan di halaman sekolah, kelas-kelas pun tergenang air saat hujan mengguyur. Dengan melihat kondisi ruangan kelas seperti ini dapat disimpulkan bahwa 50% sekolah ini rusak. Bila melihat gambar ruangan ini, kita mungkin tidak percaya. bahwa, sekolah ini berlokasi di pinggiran pantai Buti dan hanya berjarak 1 km dari pusat keramaian kota Rusa Merauke. Siapa yang bertanggung jawab terhadap eksistensi sekolah ini? Yayasan, pemerintah, komite sekolah, orang tua murid, LSM, dunia usaha dan industri, atau kita semua?



Angka putus sekolah tinggi.

Kondisi ini diperparah oleh banyaknya peserta didik yang drop out dengan berbagai alasan. Rendahnya Kesadaran peserta didik akan pentingnya sekolah menjadi biang keladi banyaknya murid yang putus sekolah. Bayangkan dalam paruh pertama tahun 2007 saja, sudah 25 anak yang putus sekolah. Kebanyakan dari mereka laki-laki dan yang duduk di kelas I dan II.

Peranan orang tua murid dalam memotivasi anaknya untuk sekolah juga sangat minim. Anak-anak usia sekolah tidak didorong untuk belajar. Padahal semua biaya pendidikannya sudah ditanggung pemerintah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Fungsi dan tanggung jawab komite sekolah dan masyarakat sekitar sekolah untuk menjaga kenyamanan sekolah juga tidak nampak. Kepala sekolah dan guru-guru berjalan sendirian.

Walaupun sudah dipagar dengan tembok keliling, namun tidak membuyarkan semangat para pencinta miras untuk berpesta pora dalam sekolah ini. Dengan leluasa dan tanpa rasa malu mereka keluar masuk lokasi sekolah. Mereka tidak menghiraukan para guru yang tinggal di sekitar kompleks sekolah. Situasi rawan seperti ini menurut kepala sekolah sangat mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

Selain angka drop out, tingkat ketidakhadiran murid juga cukup tinggi. Menurut Kepala Sekolah dalam 1 bulan terdapat sekitar 25 % murid yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan.

Konsisi ini tentu saja berdampak pada prestasi akademik murid yang semakin menurun. Nilai ujian rata-rata dalam tiga tahun terakhir terus menurun. Dua tahun lalu rata-rata 6, tahun lalu rata-rata 5 dan tahun ini rata-rata nilai ujian 4. Jumlah murid pada tahun ajaran 2006 / 2007 ini berjumlah 335 siswa dengan 9 rombongan belajar (rombel).



Masih bisa tersenyum simpul

Gambaran sekolah yang runyam diatas masih menyisakan secuil senyuman lantaran torehan prestasi non akademik terutama bidang olahraga yang diraih sekolah ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa kali menjuarai atletik dan bola kaki, baik di tingkat distrik maupun kabupaten Merauke. Bahkan satu mantan murid dari sekolah yang kebanyakan putra-putri asli Marind ini telah menjadi atlet Voley nasional.

Dedikasi dari 13 ’pahlawan tanpa tanda jasa’ juga patut diacungkan jempol. Tak ayal, dalam kondisi seperti itu mereka masih tetap setia menjalankan panggilan profesinya. Beruntung ruang kepala sekolah dan guru adalah gedung baru yang baru dibangun bebarapa tahun lalu. Guru yang tetap setia menjalankan layanan sosialnya ini terdata, 11 guru PNS, 1 guru bantu dari Dinas dan 1 guru honor dari Yayasan. Ke-13 penyalur pengetahuan ini tetap antusias melayani kebutuhan peserta didiknya sekolah kendati gedung sekolahnya rusak parah.
Share on :
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Artikel My EX-School : KONDISI FISIK SD YPPK ST. THERESIA BUTI MERAUKE MEMPRIHATINKAN !!!! ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Thursday, 4 December 2008. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.
 
© Copyright RadarMerauke.com | Portal Berita Merauke @Since 2008 - 2013 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Owner Template | Published by Owner Template and Owner
WWW.RADARMERAUKE.COM - PORTAL BERITA MERAUKE
( www.radarmerauke.me | www.radarmerauke.asia | Email : radarmerauke@gmail.com | radarmerauke@yahoo.com )

Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Bintang Papua, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, suluhpapua, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.