Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya.
UPDATE!! Berita di Radar Merauke dapat dibaca langsung lewat Smartphone Android! Baca fiturnya DISINI atau Download aplikasinya disini : LINK Download Android RadarMeraukeCom.APK !!! Baca berita Via Opera Mini Atau Browser Handphone (Blackberry/Iphone/Symbian) : http://www.radarmerauke.com/?m=1 .

Sunday, 7 December 2008

Kota Rusa di Tepi Sungai Maro

Kali Maro dan Pelabuhan Kota Merauke dari Udara

Merauke - Kala itu tahun 1902. Suku Marind Anim takjub melihat ada kapal uap bisa melintas tanpa dayung. Saat pendatang menunjuk Sungai Maro, orang Marind Anim menyebut 'Maro-ka'. Artinya, "Itu Sungai Maro". Namun ucapan orang Marind Anim kemudian berkembang menjadi Maroke, kemudian Merauke. Padahal orang Marind Anim yang merupakan penduduk asli kabupaten di Papua ini menyebut daerahnya dengan nama Ermasuk.

Yup! Banyak yang mengira Merauke merupakan singkatan atau pelesetan dari kata 'merantau ke'. Padahal sebenarnya tercipta akibat kesalahpahaman saat percakapan antara orang Marind Anim dengan orang Belanda yang berada di kapal uap tersebut. Merauke memang terletak di tepi Sungai Maro yang melintasi daerah Papua bagian selatan. Penduduknya telah berkembang menjadi 17 suku, termasuk suku Asmat.

Konon, rusa banyak sekali ditemukan, sehingga membuat Merauke terkenal dengan sebutan Kota Rusa. Berburu binatang dengan menggunakan busur dan anak panah juga menjadi kultur rakyat Merauke mencari makan. Selain rusa, ada juga kangguru merah dan burung pelikan. Namun rusalah yang menjadi maskotnya. Tapi saat detikcom menginjakkan kaki di Merauke pada Kamis 27 Agustus 2007, tak terlihat rusa berkeliaran di kota maupun di hutan. Tak ada rusa yang sedang minum di pinggir Sungai Maro selebar 500 meter tersebut.

Yang ada justru sapi yang bertebaran, terutama di Distrik Tanah Miring, areal persawahan. Sapi memang bukan binatang buruan. Hewan ini digunakan untuk mengangkut hasil pertanian maupun sebagai sapi potong. Kultur rakyat Merauke memang perlahan begeser dari pemburu hewan menjadi petani. Namun hasil buruan masih bisa dinikmati. Dendeng rusa maupun sate rusa menjadi makanan khas Merauke, meski bumbunya sudah berkolaborasi dengan gaya memasak para transmigran dari Pulau Jawa. Begitu juga daging kangguru. Buntut hewan berkantung itu bahkan kerap diolah menjadi sop buntut.

Meski masuk kategori kabupaten tertinggal, penampilan Merauke cukup apik. Di kota, cukup banyak rumah permanen di daerah yang berada 4 meter di bawah permukaan laut ini. Nyaris tidak ada warung kecil, melainkan toko-toko kelontong dengan kemasan mini market. Angkot banyak melintas di Kota Merauke yang kegiatan ekonominya tetap terjaga hingga pukul 21.00 WIT. Sedangkan sejumlah tempat hiburan seperti kafe, karaoke, dan hotel masih melek. Tapi jangan bayangkan tempat hiburannya seperti Jakarta. Bentuk bangunannya lebih sederhana, bahkan hotelnya pun paling tinggi hanya tiga lantai, namun semuanya full AC.

Terus berbenah agar keluar dari status tertinggal, Merauke juga sudah cukup tersentuh teknologi komunikasi moderen. Menara-menara operator seluler bertebaran. Bisa jadi tidak akan ada lagi salah paham komunikasi dari 'Maro-ka' menjadi Merauke.

From Detik


Share on :
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Artikel Kota Rusa di Tepi Sungai Maro ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Sunday, 7 December 2008. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.
 
© Copyright RadarMerauke.com | Portal Berita Merauke @Since 2008 - 2013 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Owner Template | Published by Owner Template and Owner
WWW.RADARMERAUKE.COM - PORTAL BERITA MERAUKE
( www.radarmerauke.me | www.radarmerauke.asia | Email : radarmerauke@gmail.com | radarmerauke@yahoo.com )

Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Bintang Papua, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, suluhpapua, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.