Setelah melalui berbagai upaya, akhirnya mobil trailer yang jatuh ke Sungai Kumbe bersama eksavator milik Denzipur 11/MA Merauke beberapa waktu lalu, berhasil diangkat (dievakuasi) dari dasar sungai, Selasa (2/12). Sementara eksavator milik Denzipur belum berhasil diangkat ke dasar sungai. Sekadar diketahui kasus itu terjadi setelah Jembatan Netto di kali tersebut ambruk.
Dansatgas Komando Kewilayahan Merauke, Letkol Inf Yan Anderson Saroy yang juga Dandim 1707 Merauke mengungkapkan, mobil trailer yang sedang mengangkut eksavator tersebut berhasil diangkat dari dalam sungai setelah menggunakan peralatan milik PT Medco Papua Lestari. "Sedangkan eksavatornya saat ini masih sedang diupayakan untuk dikeluarkan dari dasar sungai,"jelasnya kepapa Cenderawasih Pos, kemarin.
Dikatakan, upaya evakuasi eksavator dari sungai tersebut sedikit mengalami kesulitan karena dasar sungai itu berlumpur dan diperkirakan lumpur sudah menutupi sebagian badan eksavator tersebut. "Tapi kami akan terus berupaya agar bisa diangkat dari dalam sungai,"tandasnya. Disinggung pembuatan jembatan darurat, Dansatkowil mengungkapkan, saat ini masih dalam tahap koordinasi dan penyiapan bahan-bahan jembatan.
Seperti diketahui, Jembatan Netto yang merupakan kontruksi besi dengan panjang 103 meter itu, ambruk saat mobil trailer yang sedang mengangkut eksavator sedang melintasi di atas jembatan itu dari arah Merauke ke Distrik Kurik. Selain kedua alat berat milik Denzipur 11/Mat Anim itu jatuh ke dasar sungai juga membawa korban jiwa yakni Prada Didik Aryanto, Anggota Denzipur 11/MA yang saat itu sedang mengawal kedua alat berat itu, tewas dan jenazahnya baru ditemukan 3 hari kemudian. Selain itu, dengan ambruknya jembatan itu mengakibatkan hubungan transportasi darat hingga saat ini terputus.
sumber: http://www.cenderawasihpos.com