MERAUKE - Sebagian besar warga petani di kawasan Distrik Semangga, Tanah Miring, Kurik, Malind, dan lainnya di Kabupaten Merauke mengeluhkan kesulitan bahan bakar minyak (BBM) guna memenuhi kebutuhan mereka, untuk pertanian.
Berbagai masukan dan keluhan kebutuhan BBM disampaikan langsung kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, ketika melakukan kunjungan kerja atau turun kampung. Bupati mengakui sebagian besar petani di daerah trans sangat membutuhkan BBM, terutama guna menunjang pertanian mereka.
“Kami datang untuk melihat sendiri dengan mata kepala bahwa kondisi kita begini. Kami akan menindaklanjuti rekomendasi masyarakat, pak Wakil Bupati dan Pak Sekda, kita akan tindak lanjuti dengan Pertamina dan pihak lainnya, terkait masalah BBM yang masyarakat sangat butuhkan itu,” kata Bupati Mbaraka saat berdialog dengan warga Sumber Mulya, belum lama ini.
Dikatakan, masalah bahan bakar sangat penting bagi pertanian, terutama bagi warga di daerah lokasi yang umumnya sebagai petani. Pemerintah Daerah akan berkoordinasi dengan pihak Pertamina terkait penyediaan bahan bakar bagi petani di lokasi.
“Di mana-mana, di daerah lokasi, misalnya pada saat saya menutup sekolah lapang, semua mengusulkan tentang kesulitan BBM. Untuk perikanan sudah ada kebijakan, karena sudah ada stoking BBM untuk para nelayan. Kita harapkan ke depan juga untuk petani juga seperti itu, ada stoking BBM untuk mereka tersendiri,” ujarnya.
Pemerintah kampung, bamuskam, kelompok tani dan warga diharapkan untuk menginventarisir (mendata) semua alat pertanian yang terdapat di kampung. tujuannya supaya ketika masuk musim rendengan tahun 2014, penetapan alokasi BBM bagi petani di setiap kawasan dapat terakomodir.
“Masalah minyak untuk petani itu sangat penting, nanti kepala kampung, gapoktan, kelompok tani dan warga, inventarisir semua alat pertanian. Inventarisir, lalu disampaikan laporan segera kepada bupati melalui Dinas Pertanian. Harus segera supaya menjelang rendengan tahun depan, itu sudah ada ketetapan tentang alokasi BBM untuk setiap kawasan pertanian,” tegas bupati. (lea/achi/lo1)