Lurah Samkai, Romanus Kaize
Merauke, 24/10 (Jubi) - Pelayanan oleh petugas PT Pos Merauke dinilai buruk. Karena ada warga yang nota bene adalah orang asli Papua dan harus menerima bantuan BLSM dari pemerintah pusat, masih dipersulit. Padahal, itu merupakan hak yang harus diterima.
Lurah Samkai, Romanus Kaize yang ditemui tabloidjubi.com di ruang kerjanya, Kamis (24/10) mengaku, ada salah seorang warganya atas nama Yohanes Mahuze belum menerima BLSM. Karena saat pembayaran oleh PT Pos Merauke, bersangkutan sedang ada urusan keluarga ke Wanam, Distrik Ilwayab.
Setelah pulang dari sana, demikian Romanus, dirinya datang ke kelurahan dan menunjukkan kartu sebagai penerima BLSM. “Saya langsung mengarahkannya untuk datang ke kantor pos dan bertemu petugas, sekaligus menunjukkan kartu. Hanya saja, ketika sampai disana, petugas masih meminta identitas berupa KTP lagi. Padahal, sejak awal, kopian KTP mereka sudah dikantongi,” katanya.
Dari situ, lanjut dia, warga itu pulang dan menyampaikan kembali di kelurahan. “Saya menelpon petugas dan meminta agar pembayaran dilakukan. Karena Yohanes adalah benar-benar warga tidak mampu dan selama ini tinggal di Kelurahan Samkai. Hanya saja, tidak diresponi juga,” tuturnya.
Akibat tak direspon petugas melalui telpon, kata dia, dirinya datang dan menemui petugas di kantor pos. “Terus terang, saya memang agak kecewa dengan cara kerja dari petugas. Warga ini kan tidak sengaja. Semestinya ketika menunjukkan kartu yang dikantongi, petugas melakukan pembayaran. Saya bertanggungjawab, karena warga itu benar-benar dari keluarga tidak mampu,” tandasnya.
Secara terpisah Kepala PT Pos Cabang Merauke, Zain Tuazanu menegaskan, tidak ada niat sedikitpun dari petugas untuk mempersulit pembayaran dana BLSM bagi warga. “Memang warga itu datang dan menyerahkan kartu pembayaran. Petugas saya pun sempat meminta identitasnya. Namun beberapa saat kemudian, bersangkutan memilih pulang. Padahal, kita masih ingin membicarakan sehingga bisa langsung diselesaikan,” tuturnya. (Jubi/Ans)