MERAUKE [PAPOS] - Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke kembali melancarkan kiritikan pedas yang dialamatkan kepada para pejabat di Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke. Fraksi ini menilai, kinerja para pejabat di instansi tersebut, sangatlah buruk.
Kritikan itu disampaikan dalam pandangan umum FPG yang dibacakan Dominikus Ulukyanan (ketua) di ruang rapat dewan, Senin (30/9). “Mengapa kami katakan kinerja buruk, karena pendistribusian guru yang dilakukan pejabat di dinas itu, tidak sesuai kebutuhan sekolah,” tegasnya.
Domin mencontohkan, di SD Tanas dengan hanya memiliki 37 murid, tetapi disitu ditempatkan tujuh orang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sedangkan di SDN Wogikel, Distrik Ilwayab, terdapat kurang lebih 545 murid, namun gurunya hanya dua orang berstatus PNS. Sedangkan sisanya adalah honorer serta relawan yang hanya mengabdikan diri tanpa mendapatkan gaji tiap bulan.
“Sebagai wakil rakyat, persoalan dimaksud pernah kami tanyakan kepada pejabat di Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke. Tetapi jawaban yang diperoleh adalah mutasi dilakukan pejabat di Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Dengan persoalan ini, diharapkan kepada Bupati Merauke agar sekiranya mutasi seorang guru, diserahkan kepada dinas terkait,” pintanya.
Hal tersebut, katanya, dinilai sangat tepat, lantaran para pejabat di dinas pendidikan, lebih mengetahui tentang keberadaan gurunya. Persoalan lain yang terjadi adalah, pasangan suami isteri yang berprofesi sebagai guru. Satunya ditempatkan di Distrik Kimaam dan satu lagi ke Okaba. “Ini kan sangat tidak tepat. Lebih baik mereka di salah satu distrik. Sehingga dapat menjalankan tugas dengan sebaik mungkin,” ujarnya. [frans]