Merauke - Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Edy Rahmayadi, Sabtu (16/2) pagi, melepas keberangkatan sekitar 1400 personel Satgas pengaman perbatasan (Pamtas) RI-PNG dari Yonif 721/Makasau dan Yonif 121/Macan Kumbang di dermaga Pelabuhan Yos Sudarso, menuju Makassar dan Medan. Kepulangan prajurit yang hampir tujuh bulan menjaga tapal batas beranda ujung Timur NKRI, yakni di Kabupaten Merauke dan Boven Digoel itu menggunakan kapal perang KRI Teluk Kambani dengan nomor lambung 971.
Kepulangan dua Satgas Pamtas yang dipimpin masing-masing Danyonif 721/MKS Letkol INF Eron Firmansyah S dan Danyonif 121/MK Letkol INF Letkol INF Ayub Akbar itu, dihadiri Dandim 1707/Merauke Letko, INF Dedi Hardono, Asisten Operasi Lantamal XI/Merauke Kolonel Laut (P) NS Embun, serta para Komandan Satuan yang bertugas di lingkup Korem Merauke.
Kepulangan dua Satgas Pamtas yang dipimpin masing-masing Danyonif 721/MKS Letkol INF Eron Firmansyah S dan Danyonif 121/MK Letkol INF Letkol INF Ayub Akbar itu, dihadiri Dandim 1707/Merauke Letko, INF Dedi Hardono, Asisten Operasi Lantamal XI/Merauke Kolonel Laut (P) NS Embun, serta para Komandan Satuan yang bertugas di lingkup Korem Merauke.
Danrem mengatakan, ribuan anggota Korps Baret Hijau tersebut selama bertugas menunjukkan eksistensinya sebagai prajurit Negara dengan baik. Dimana, sambung Danrem, bukan hanya melaksanakan tugas menjaga kedaulatan Negara, para punggawa satgas juga membantu masyarakat dengan melaksanakan tugas sebagai guru dan tenaga kesehatan di tempat mereka tugas.
Lebih jelas Danrem juga memberikan apresiasi kepada dua satgas tersebut, dimana selama bertugas tidak ada pelanggaran yang dapat mempengaruhi citra TNI di kalangan masyarakat. Ia menilai prajurit telah mengimplementasikan Sapta Marga, Sumpah Prajuirt dan Delapan Wajib TNI serta mampu berinteraksi langsung dilingkungan masyarakat dengan mengadakan pendekatan dan komunikasi sosial yang baik. “Muara dari kondisi ini telah dirasakan masyarakat yakni terwujudnya situasi yang kondusif,” terangnya seraya mengingatkan para prajurit untuk memeriksa kembali semua hal yang berkaitan dengan administrasi, serta prosedur tetap bagi yang purna tugas.
Sementara itu Letkol INF Eron Firmansyah mengaku, sekembali jajarannya dari medan tugas ini, para personil akan menjalani proses konsolidasi, yakni akan dicek mulai dari kelengkapan personel, materil, kesehatan serta pembinaan fisik.
“Untuk tugas selanjutnya tergantung pimpinan. Yang pasti sebagai prajurit kami siap melaksanakan tugas kapan pun,”ucap Eron. (lea/don/lo1)
Lebih jelas Danrem juga memberikan apresiasi kepada dua satgas tersebut, dimana selama bertugas tidak ada pelanggaran yang dapat mempengaruhi citra TNI di kalangan masyarakat. Ia menilai prajurit telah mengimplementasikan Sapta Marga, Sumpah Prajuirt dan Delapan Wajib TNI serta mampu berinteraksi langsung dilingkungan masyarakat dengan mengadakan pendekatan dan komunikasi sosial yang baik. “Muara dari kondisi ini telah dirasakan masyarakat yakni terwujudnya situasi yang kondusif,” terangnya seraya mengingatkan para prajurit untuk memeriksa kembali semua hal yang berkaitan dengan administrasi, serta prosedur tetap bagi yang purna tugas.
Sementara itu Letkol INF Eron Firmansyah mengaku, sekembali jajarannya dari medan tugas ini, para personil akan menjalani proses konsolidasi, yakni akan dicek mulai dari kelengkapan personel, materil, kesehatan serta pembinaan fisik.
“Untuk tugas selanjutnya tergantung pimpinan. Yang pasti sebagai prajurit kami siap melaksanakan tugas kapan pun,”ucap Eron. (lea/don/lo1)