Merauke (14/2)— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke diminta untuk membangun gedung baru setelah kebakaran Sekolah Dasar Inpres (SDI) Seringgu beberapa hari lalu. Meskipun untuk sementara kegiatan belajar mengajar akan dijalankan dan atau dilaksanakan di dua tempat berbeda, namun baik para guru maupun anak didik menginginkan adanya bangunan gedung baru yang harus dimiliki.
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah (Kepsek) SDI Seringgu, Hendrikus Yamlean ketika ditemui tabloidjubi.com, Kamis (14/2). Menurutnya, pasca kebakaran, anak-anak tetap datang ke sekolah seperti biasa. “Saya sudah mengeluarkan surat pemberitahuan bahwa kegiatan belajar mengajar baru akan dijalankan minggu depan, namun baik orangtua maupun anak-anak tetap datang setiap hari ke sekolah sebagaimana biasa,” ungkapnya.
Diakui jika dirinya bersama para guru, tidak pernah membayangkan jika harus menerima musibah seperti begini. Apalagi semua dokumen penting termasuk ijazah-anak-anak yang sudah tamat, ikut terbakar. “Memang kebakaran juga terjadi pada malam hari dan semua pada tertidur. Belum lagi para guru tinggal berjauhan dari sekolah,” ujarnya.
Jika musibah kebakaran terjadi pada siang hari, mungkin dokumen penting lain masih sempat diselamatkan. Akibat kebakaran tersebut, kerugian diperkirakan mencapai kurang lebih lima milyar. “Saya sudah menyampaikan juga kepada Wakil Bupati Merauke, Sunarjo terkait total kerugian yang dialami pasca kebakaran enam belas ruangan kelas beserta ruang guru itu,” tuturnya. (Jubi/Ans)