“Jadi kami disini satu rumah itu bisa ditempati lebih dari 1 kepala keluarga. Ya, itu biasanya anak-anak yang sudah berkeluarga atau kerabat dekat yang menumpang karena tidak memiliki rumah,” kata Kepala kampung Wasur Paskalis Kaize saat bincang-bincang dengan Bintang Papua di kediamannya, Jumat (7/12) kemarin.
Kebutuhan rumah rakyat bagi warga kampung Wasur menjadi hal urgen, karena setiap tahunnya pasti ada kerabat atau anak dari kepala keluarga bersangkutan yang sudah berkeluarga dan memiliki keturunan.
“Seperti di rumah bapak (saya, red). Kami tinggal ada sekitar 3 kepala keluarga. Ya tidak mungkin mereka harus tinggal selamanya dengan orang tua. Mereka harus mandiri, dan lagi pula kondisi rumah yang terbatas ruang juga pastinya tidak mampu untuk menampung semuanya. Karena itu kami warga Kampung Wasur sangat membutuhkan bantuan tambahan rumah rakyat,” ungkap Paskalis.
Menurutnya aspirasi bantuan perumahan rakyat ini sudah ditanggapi oleh Bupati Merauke, dimana Pemkab Merauke baru bisa menganggarkan bantuan tersebut di 2013 mendatang.
“Alasannya karena saat ini Pemerintah masih prioritaskan (rumah rakyat) bagi masyarakat di kampung-kampung yang jauh dulu. Untuk kampung pinggirian kota baru bisa diakomodir tahun depan,” akunya.
Lebih gamblang warga Wasur tidak menginginkan rumah yang besar dan berlantai keramik. Mereka hanya butuh rumah biasa yang dapat digunakan untuk tempat istirahat dan berkumpul bersama keluarga. “Rumah semi permanen pun sudah kami syukuri. Yang penting ada tempat yang laik untuk kami tinggal bersama keluarga,” tandas Paskalis. (lea/LO1)