Merauke, (3/12)–- Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Vincentius Mekiuw mengungkapkan, pendidikan di daerah pedalaman, lumpuh total. Karena para guru maupun kepala sekolah (Kepsek) lebih banyak menghabiskan waktu di kota. Dengan demikian, anak-anak yang adalah orang asli Papua tidak mendapatkan kesempatan untuk menerima ilmu sebagaimana biasa.
Kepada tabloidjubi.com diruang kerjanya, Senin (3/12), Mekiuw menegaskan, oleh karena kegiatan belajar mengajar yang tidak jalan di kampung-kampung, maka Bupati Merauke mengambil sikap tegas untuk melakukan mutasi terhadap para Kepsek. Itu adalah hak prerogatif bupati yang tidak boleh diganggu gugat.
Sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), harus siap untuk ditempatkan dimana saja.
“Kami juga memberikan usulan nama-nama guru yang nantinya akan dipertimbangkan kembali oleh Bupati Merauke. Jika diterima, maka tentunya Kepsek harus siap ke tempat tugas baru. Sehingga anak-anak bisa mendapatkan kesempatan dididik dengan baik seperti mereka yang tinggal di kota dan daerah-daerah pinggiran,” pintanya.
“Kami juga memberikan usulan nama-nama guru yang nantinya akan dipertimbangkan kembali oleh Bupati Merauke. Jika diterima, maka tentunya Kepsek harus siap ke tempat tugas baru. Sehingga anak-anak bisa mendapatkan kesempatan dididik dengan baik seperti mereka yang tinggal di kota dan daerah-daerah pinggiran,” pintanya.
Diharapkan agar semua guru menerima dengan lapang dada keputusan dari Bupati Merauke. Bagi Kepsek yang sudah lama mengabdikan diri di sekolah tersebut dan dimutasikan ke tempat lain, agar harus menerima kenyataan dan menyerahkan tugas dengan sebaik mungkin. (Jubi/Ans)