Merauke (11/12)—Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Vincentius Mekiuw menegaskan, para guru sekolah dasar (SD) yang bertugas di kampung-kampung, telah melakukan ‘pembunuhan.’
Vincentius Mekiuw beranggapan demikian karena kebanyakan guru di kampung tidak pernah menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan baik untuk mendidik anak-anak asli Papua di daerah pedalaman.
Penegasan itu disampaikan Vincent saat memberikan materi pada seminar sehari yang berlangsung di Unmus beberapa waktu lalu. “Kita semua harus mempunyai hati dengan anak-anak asli Papua. Mereka harus diberikan perhatian dengan baik untuk mendapatkan ilmu pengetahuan seperti anak-anak lain dalam kota maupun lokasi transmigrasi,” pintanya.
Lebih lanjut Vincent mengungkapkan, jumlah anak asli Papua yang hendak melanjutkan studi ke jenjang pendidikan lebih tinggi, semakin berkurang. Hal itu diakibatkan oleh tidak ada dasar kuat dari tingkat SD. Bagaimana mungkin anak bisa tahu menulis dan membaca dengan baik, jika gurunya saja tidak pernah berada di kampung guna melaksanakan kewajiban yang diamanatkan.
“Wajar saja jika anak-anak yang hendak melanjutkan studi ke bangku SMP, mengalami kesulitan dalam belajar. Sehingga secara perlahan-lahan, mereka memilih untuk pulang ke kampung halaman secara diam-diam. Ini juga yang harus diperhatikan oleh kita semua,” tandasnya. (Jubi/Ans)