Merauke (5/11)— Sejak beberapa bulan terakhir, wajah perbatasan RI-PNG di Distrik Sota, Kabupaten Merauke terlihat mulai ‘hidup.’ Berbagai potensi masyarakat lokal seperti umbi-umbian, kelapa maupun anyaman-anyaman, sudah mulai dijajakan di dalam area lokasi perbatasan baik hari biasa maupun pada hari libur.
Kemajuan daerah perbatasan RI-PNG di Sota itu, tidak terlepas dari gebrakan yang dilakukan oleh Iptu Maruf, salah seorang anggota polisi di Polsek Sota yang saban hari melakukan aktivitas di daerah tersebut dengan menyapu dan membersihkan lokasi dimaksud. Juga, memanfaatkan lahan di sekitar untuk ditanami berbagai tanaman seperti umbi-umbian, pepaya dan juga nenas.
Salah seorang warga Distrik Sota, Wilhelmina Ndimar yang ditemui tabloidjubi.com, Minggu (4/11) menuturkan, sepak terjang yang telah dilakukan Iptu Maruf memberikan suatu semangat bagi masyarakat setempat yang nota bene adalah orang pribumi. Lahan yang ada di sekitar, dimanfaatkan untuk menanam umbi-umbian serta tanaman lain yang tumbuh sangat subur dan telah dipanen.
Untuk saat ini, kata dia, beliau sedang mengembangkan nenas dan sebagian besar telah dipanen. “Terus terang, kami merasa termotivasi untuk menggarap lahan untuk ditanami tanaman pertanian. Karena ternyata sangat potensial. Hasil yang ada, kami jual di dalam lokasi perbatasan pada hari libur maupun hari biasa. Karena banyak pengunjung datang untuk berekreasi,” ujarnya.(Jubi/Ans)


Artikel 