Merauke , (6/11)— Setelah melakukan penggalian sumur yang sudah mencapai sekitar delapan belas meter, bukannya air yang didapatkan, tetapi semburan gas berapi yang keluar. Hal ini menyebabkan orang yang menggali, terpaksa menghentikan dan memberitahukan kepada masyarakat di Kampung Waninggap Kai, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. Dalam waktu sekejap, masyarakat pun berbondong-bondong datang di lokasi tersebut.
Surati (42) tahun, salah seorang penggali sumur kepada tabloidjubi.com, Selasa (6/11) mengungkapkan, kurang lebih seminggu dirinya melakukan penggalian sumur secara manual dengan tujuan mencari air. Namun tidak disangka ketika penggalian sudah mencapai kedalaman delapan belas meter, bukannya air yang mencul tetapi semburan gas dan api.
Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat (2/11). “Saya juga merasa kaget ketika melihat adanya semburan api dari dalam sumur. Seketika itu juga, saya langsung menghentikan kegiatan penggalian dan langsung memberitahukan kepada masyarakat sekitar. Mereka pun berbondong-bondong datang untuk melihat dan menyaksikan dari dekat,” tuturnya.
Dia pun mengaku, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka di sekeliling tempat tersebut di tutup dan dibagian tengahnya dibenamkan sebuah pipa. Hal itu bertujuan agar ketika korek gas di umpan ke ujung pipa itu, maka akan muncul nyala api. “Ya, ini adalah fakta dan tidak bisa dipungkiri. Kami pun merasa agak cemas,” tuturnya.
Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT pun langsung turun ke lokasi tersebut dan melihat dari dekat. Iapun meminta kepada instansi terkait untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan tujuan melihat secara pasti dan jelas munculnya nyala api tersebut. (Jubi/Ans)


Artikel 