Di SP IV, Keluar Semburan Gas dari Tanah

MERAUKE – Warga di RT 6 SP IV, Kampung Waninggap Kai, Tanah Miring, Merauke, dikagetkan dengan keluarnya semburan gas dari galian pipa sumur bor milik warga bernama Suoko. Semburan gas ini bukan hanya menarik perhatian warga tapi juga Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT dengan langsung meninjau lokasi semburan gas tersebut, Selasa (6/11).

Semburan gas tersebut tepat berada didepan rumah dari Suoko. Surati, kakak kandung dari Suoko yang baru beberapa hari datang dari Jawa, menjelaskan, penggalian yang dilakukan Sabtu (3/11) itu, karena kesulitan mendapatkan air bersihsaat ini. “Karena ada pengalaman, maka kita mencari sumber mata air dengan menggunakan acara adat Jawa. Kebetulan ditempat itu, kita menemukan sumber airnya cukup besar,” katanya.

Penggalian kemudian dilakukan. Saat mendapatkan 12 meter, lanjut Surati, pihaknya sudah mendapatkan air. Namun pihaknya tetap meneruskan pemboran sampai 18 meter. “Saat mencapai sekitar 18 meter itu, kemudian ada semacam karang. Akhirnya sedikit ditekan agar mata bornya bisa menembus. Tiba-tiba semburan lumpur bercampur air keluar dan muncrat ke atas setinggi kurang lebih 5 meter,” terangnya. Namun setelah itu, lanjut dia yang keluar berikutnya seperti api dan saat diperciki korek langsung menyala.

Dikatakan, jika malam hari, terlihat api cukup besar, tapi kalau siang seperti ini tidak terlihat besar. Saat memerciki dengan korek api, terlihat dengan api dan gas. “Kalau saya lihat dengan pengalaman di Jawa yang pernah kerja di pemboran gas, ini bukan gas bumi tapi minyak. Kalau gas sekali diperciki korek api tidak akan pernah padam lagi. Tapi kalau ini dipadamkan dengan menggunakan pasir, apinya akan padam,” jelasnya.

Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka mengungkapkan masih perlu penelitian lebih lanjut atas fenomena yang ditemukan itu. Karena itu, Bupati Romanus Mbaraka langsung memerintahkan Dinas Pertambangan dan Energi untuk meneliti lebih lanjut termasuk pada saat musim hujan tinggi nanti apakah semburan yang menyerupai gas tersebut masih tetap ada. (ulo/nan)