Ibarat kata, Merauke adalah antonim dari Sabang. Sabang punya predikat sebagai wilayah paling barat Indonesia. Sementara Merauke, berada di ujung timur negeri kita tercinta. Keduanya punya penanda: tugu yang bentuknya sama. Tugu Sabang dan Tugu Merauke menghasilkan garis tak kasat mata yang membentang di Kepulauan Indonesia, 2 juta km2 luasnya.
Sebagai kabupaten dengan ibu kota bernama sama, Merauke punya banyak cerita tentang nasionalisme di wilayah perbatasan Indonesia. Negara Papua Nugini yang berada di sebelah timurnya bisa dicapai hanya dalam hitungan langkah. Meski begitu, penduduk Merauke mengimani Indonesia sebagai nusa, bangsa, dan tanah air mereka.
“Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Kita – Tanah Air Pasti Jaya – Untuk Selama-lamanya – Indonesia Pusaka – Indonesia Tercinta – Nusa Bangsa dan Bahasa – Kita Bela Bersama."
Lirik lagu "Satu Nusa Satu Bangsa" karya Liberty Manik itu terukir di monumen berlapis marmer. Ini adalah salah satu dari Tugu Kembar Sabang-Merauke, yang terletak di Taman Nasional Wasur, Distrik Sota. Kembaran tugu ini berada di Sabang, NAD.
500 Meter dari tugu ini, terdapat Tugu Perbatasan NKRI-Papua Nugini. Di sini terdapat angka-angka koordinat lintang dan bujur wilayah perbatasan Merauke. Letaknya persis di tengah taman hijau yang asri. Tiap hari libur, kawasan tugu ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat untuk berwisata bersama keluarga.
Bukti lain nasionalisme di Merauke adalah Tugu Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat). Tugu yang terletak di pusat kota ini menyatakan sikap masyarakat Irian Barat, termasuk juga Merauke, sebagai bagian dari NKRI. Dua butir isi pernyataan sikap tersebut tertuang di tugu ini.
Pertama, Irian Barat merupakan bagian mutlak dari wilayah NKRI. Kedua, Tidak mau dipisahkan dari NKRI yang wilayahnya dari Sabang sampai Merauke. Pernyataan ini ditetapkan tanggal 14 Juli 1969.
Selain tiga tugu di atas, Merauke juga punya dua tugu lain yang mencirikan nasionalisme dan perjuangan. Tugu LB Moerdani dibuat untuk mengenang sang Mayor pemimpin pembebasan Irian Barat dari jajahan Belanda. Selain itu ada pula Tugu Kota Merauke, yang dibuat untuk mengenang peristiwa datangnya bangsa asing ke wilayah ini.
Kalau Anda menginjakkan kaki di daratan Papua, jangan lupa berkunjung ke Merauke. Ada satu hal dominan yang bisa dipelajari oleh para traveler, yaitu nasionalisme. Keteguhan hati akan eksistensi wilayah di bawah naungan NKRI.