Merauke (4/11)-– Bagi siapa saja yang hendak masuk ke area perbatasan wilayah RI-PNG di Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, harus menulis identitas di buku tamu yang dipersiapkan. Tepat di pintu masuk lokasi perbatasan, dibangun sebuah gubuk kecil oleh beberapa masyarakat pribumi sekaligus dilakukan penjagaan.
Disaksikan tabloidjubi.com Minggu (4/11), setiap kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang masuk ke areal perbatasan, harus turun dan menulis identitas terlebih dahulu. Hal itu bertujuan agar bisa diketahui secara pasti dan jelas, berapa orang yang masuk tiap hari. Mereka juga menyiapkan sebuah kotak sumbangan. Berapapun yang diberikan, mereka menerimanya guna dimanfaatkan untuk membayar honor penjaga.
Salah seorang penjaga, Wilhelmina Ndimar yang ditemui tabloidjubi.com, Minggu (4/11) menuturkan, mereka yang membangun garda pos perbatasan tersebut. Meskipun masih sangat sederhana, namun bermanfaat untuk mendatakan jumlah orang bersama kendaraan ketika akan masuk ke lokasi perbatasan untuk rekreasi atau melihat apa saja di sekitar.
Dia mengaku, dalam sehari, terutama pada hari libur, jumlah kendaraan baik roda dua maupun empat yang masuk ke area perbatasan bisa mencapai enam puluh-an. Dengan demikian, jumlah manusia bisa sampai ratusan orang. “Memang kalau musim libur, sangat banyak yang berkunjung ke area perbatasan. Kalau hari biasa, hanya sekitar lima sampai sepuluh kendaraan yang masuk,” ujarnya. (Jubi/Ans)


Artikel 