Siapa pelaku penembakan seorang Pendeta bernama Frederika Metalmeti (38) di Boven Digul, Rabu (23/11), mulai ada titik terang. Untuk mengungkap kasus yang sempat menghebohkan ini, dua anggota TNI mulai diperiksa.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol (Inf) Jansen Simanjuntak ketika dikonfirmasi via ponselnya, Senin (16/11), mengatakan ke-2 anggota TNI kini diperiksa secara intensif di Merauke. Apakah kedua angota yang diperiksa ini sebagai pelaku masih menunggu hasil pemeriksaan.
Dia menegaskan, pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti seperti senjata api yang digunakan jenis SN.
“Motifnya apa ya kita tunggu aja hasil pemeriksaan. Panglima mengatakan kalau itu anggota TNI ya diajukan dipecat,” ujar
Sebelumnya pada Rabu minggu lalu seorang pendeta tewas dengan luka tembak pada bagian kepala dan bahu dan beberapa luka memar akibat dan
sabetan benda tajam.
Sebagaimana diwartakan, Polres Boven Digul, Papua terus menyelidiki kasus dugaan penembakan seorang pendeta, yang bertugas di Gereja Bethlehem Pantekosta Boven Digul, sejak sepuluh tahun lalu bernama Federika Metelmeti (38) yang ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Trans Papua atau tepatnya di Dekat Pos Polisi Kaimana, Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digul, Papua,Rabu (21/11) sekitar pukul 04.00 WIT. Pasalnya, penyidik Polres Boven Digul hingga kini belum mampu mengungkap siapa pelaku penembakan seorang pendeta tersebut. Kabid Humas Polda Papua AKBP I Gede Sumerta Jaya, SIK ketika dikonfirmasi Bintang Papua via ponselnya pada Jumat (23/11) malam menegaskan, Polres Boven Digul bekerjasama dengan RSUD Boven Digul telah membawa organ tubuh dari bayi yang ada di kandungan korban untuk dites DNA di salah-satu rumah sakit di ibukota.
Menurut Kabid, setelah dilakukan otopsi ternyata korban tengan berbadan dua (hamil) sekitar 5-6 bulan, diduga terlibat hubungan dengan seorang pelaku.
“Dari hasil tes DNA baru dapat ditelusuri, sebelum meninggal korban pernah berhubungan dengan siapa, “ ungkap Kabid Humas.
Sebagaimana diwartakan, korban diduga ditembak oleh teman dekatnya yang merupakan seorang oknum anggota TNI. Ditemukan luka tembak di tubuh korban yakni pada bagian kepala dan bahu serta beberapa luka memar akibat pukulan dan sabetan benda tajam.
Hal ini diperkuat dengan penemuan sejumlah alat bukti di TKP berupa peluru caliber 4,5, dua selongsong peluru, sebuah helm berwarna pink, sandal dan potongan kayu. (mdc/don/l03)