Merauke, (8/11)— Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Stef Osok mengungkapkan, hampir semua Puskesmas pembantu (Pustu) telah dibangun di 160 kampung. Hanya saja yang menjadi persoalan adalah para bidan maupun perawat, jarang sekali menjalankan tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat di kampung-kampung.
Hal itu disampaikan Osok saat ditemui tabloidjubi.com di Kantor KPA Kabupaten Merauke, Kamis (8/11). Diakui jika fasilitas di setiap pustu juga, telah dipersiapkan, tinggal saja tenaga medis menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat. “Saya harus katakan dengan jujur bahwa hampir semua tenaga bidan maupun perawat, menumpuk di kota dan daerah transmigrasi,” katanya.
Para tenaga medis itu, demikian Stef, selalu memberikan alasan jika orangtuanya sedang sakit atau anaknya harus sekolah di kota, karena di kampung kegiatan belajar mengajar tak jalan. Sejumlah alasan dimaksud, menjadikan mereka untuk tidak menjalankan tugas di kampung dengan baik.
Ditambahkan, meskipun bidan maupun perawat jarang di kampung, namun telah diberikan pelatihan khusus bagi para kader kesehatan dan juga pelayanan rutin yang dilakukan puskesmas. Sehingga masyarakat dapat dengan leluasa memeriksakan kesehatannya ketika sedang sakit. (Jubi/Ans)


Artikel 