
Kepala Kepolisian Resor Merauke AKBP Patrige R Renwarin SH
“Kepada seluruh warga tetap beraktivitas seperti biasanya. Tetap tenang dan jangan terpengaruh dengan berbagai rumor yang masuk dari kabupaten lain bahwa akan terjadi aksi-aksi anarkhis di wilayah ini,” kata Kapolres saat memberikan keterangan pers di ruang kerjanya, Rabu (28/11) kemarin pagi.
Untuk mencegah insiden seperti yang terjadi di Kabupaten Lani Jaya, Puncak Jaya sehingga menewaskan tiga orang anggota Polri, Polres Merauke intens menggelar operasi penyakit masyarakat.
Dan berdasarkan petunjuk dari atas (Kapolda) menjelang 1 Desember, sambungnya, seluruh jajaran Polres di Papua, termasuk Polres Merauke hanya laksanakan Operasi Pekat.
“Ya kalau untuk patroli lebih kami tingkatkan lagi. Jika di hari biasa hanya satu kali dalam sehari, menjelang 1 Desember setiap hari patroli kita lakukan tiga kali dalam sehari,” akunya patroli yang digelar lebih diutamakan dalam bentuk patroli dialogis. Terhadap kelompok masyarakat atau organisasi pendukung kemerdekaan Papua yang rencananya akan menggelar aksi syukuran tepatnya 1 Desember nanti, bagi Kapolres tidak ada suatu larangan sepanjang kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk ibadah.
“Kalau hanya ibadah kita tidak bisa melarang karena bukan kegiatan yang melanggar Undang-Undang. Yang akan kita larang itu kalau kegiatan mereka adalah mengibarkan bendera Bintang Kejora atau memamerkan lambang-lambang negara luar bukan lambang negara kita (NKRI). Itu yang akan kami tindak tegas karena sudah menyangkut dengan tindakan maker,” paparnya. (lea/achi/LO1)

Artikel 